Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Banten mengoptimalkan personel siaga bencana alam dalam menghadapi cuaca buruk yang ditandai hujan lebat disertai petir dan angin kencang.
"Kita siagakan sebanyak 12 petugas kebencanaan dan relawan juga dilengkapi peralatan evakuasi, " kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lebak Febby Rizky Pratama di Lebak, Minggu.
Baca juga: Ormas Badak Banten Perjuangan minta warga berperan perangi narkoba
Baca juga: Ormas Badak Banten Perjuangan minta warga berperan perangi narkoba
Kesiagaan bencana itu, katanya, guna mengurangi risiko kebencanaan agar tidak menimbulkan korban jiwa maupun kerusakan material cukup besar.
Selama ini, wilayah Kabupaten Lebak rawan bencana alam, seperti banjir, longsor, angin puting beliung, kebakaran, dan petir.
Penyebab bencana alam itu, kata dia, kebanyakan akibat cuaca buruk. Wilayah Kabupaten Lebak dengan topografi perbukitan, pegunungan, dan daerah aliran sungai.
"Kami membuka posko utama melibatkan 12 petugas selama 24 jam dan mereka bergiliran dengan cara piket," katanya.
Ia mengatakan petugas kesiagaan di posko utama itu akan bergerak cepat dalam penanggulangan bencana setelah menerima laporan dari masyarakat.
Dalam beberapa pekan terakhir ini, di sejumlah wilayah di Kabupaten Lebak juga terjadi longsor dan banjir, namun tidak menimbulkan korban jiwa.
Petugas kebencanaan bergerak cepat melakukan pertolongan dan evakuasi warga, termasuk perbaikan infrastruktur jika terjadi kerusakan akibat bencana alam itu.
BPBD Lebak juga mengajak masyarakat yang tinggal di kawasan yang rawan bencana alam agar meningkatkan kewaspadaan menghadapi cuaca buruk.
"Kami telah menyampaikan surat imbauan untuk kewaspadaan kepada aparat kecamatan, desa, dan kelurahan yang rawan bencana alam," ujarnya.
Pihaknya juga menyiagakan logistik, berupa beras, lauk-pauk, minuman kemasan, makanan bayi, susu, makanan kering, dan obat-obatan guna mendukung penanganan korban bencana.
Persediaan logistik itu, kata dia, dipastikan aman untuk kebutuhan selama setahun ke depan.
Pihaknya juga mempersiapkan peralatan evakuasi untuk penyelamatan warga yang diterjang bencana alam, seperti perahu karet, perahu motor, pakaian pelampung, penyedot air, tambang, tenda, tikar, dan gergaji mesin.
"Kami siaga penuh selama 24 jam guna melakukan percepatan pertolongan evakuasi jika sewaktu-waktu terjadi bencana alam itu," katanya.