Tangerang Selatan (ANTARA) - Pemerintah Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten bersama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) meresmikan rumah komposit tahan gempa, di Kelurahan Keranggan, Kecamatan Setu, Rabu.
"BPPT terus melahirkan produk-produk berbasis teknologi yang bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. BPPT juga memberikan hibah berupa Mobil Lab BSL-2 yang dimanfaatkan untuk mendeteksi penyebaran COVID-19 untuk Tangsel," kata Kepala BPPT Hammam Riza saat peresmian rumah komposit tahan gempa yang juga dihadiri Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Benyamin Davnie.
Baca juga: Wagub Banten dampingi Wapres Maruf Amin tinjau vaksinasi massal di Tangsel
Menurut dia, rumah tersebut sudah melalui kajian dan penelitian oleh BPPT sehingga tidak menyebabkan cedera serius terhadap penghuninya jika terjadi gempa.
Dijelaskan juga, bahwa rumah ini berbahan dasar baja ringan anti karat, jadi aman untuk memastikan kekokohan dari rumah ini. Dia berharap dengan adanya fasilitas ini bisa menjadi salah satu model bagi masyarakat dalam membangun rumah.
Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie menjelaskan bahwa dengan adanya rumah komposit ini bisa membantu pemerintah dalam memastikan keselamatan masyarakat ketika bencana terjadi. Tangsel merupakan salah satu lokasi yang berbatasan dengan daerah-daerah rawan gempa.
Pemkot Tangsel, kata dia, berkomitmen untuk memberikan fasilitas dalam proses penanganan bencana baik berupa bencana alam atau non alam, salah satunya. Salah satunya yaitu bekerja sama dengan BPPT seperti saat ini.
"Saat ini, Indonesia sedang menghadapi bencana non alam berupa pandemi COVID-19. Setelah mengalami penurunan, saat ini Indonesia mengalami kenaikan secara masif, termasuk Kota Tangerang Selatan," ujar Benyamin.
Dari data yang didapatkan bulan Mei lalu, pemkot mencatat setidaknya ada 37 kematian yang diakibatkan CIVID-19, sementara per bulan Juni ini, terdapat 47 kematian, artinya naik sebanyak 10 kematian akibat COVID-19 di Tangsel.
Pemkot Tangsel-BPPT resmikan bangunan rumah komposit
Rabu, 16 Juni 2021 22:23 WIB
Dari data yang didapatkan bulan Mei lalu, pemkot mencatat setidaknya ada 37 kematian yang diakibatkan CIVID-19, sementara per bulan Juni ini, terdapat 47 kematian, artinya naik sebanyak 10 kematian akibat COVID-19 di Tangsel