Tangerang, (ANTARABanten) - Wisatawan asing di Kota Tangerang Selatan, Banten, lebih suka mengunjungi Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek) ketimbang tempat wisata sejarah atau situs budaya lainnya di wilayah itu.
"Dari catatan dan pantauan kami di lapangan, wisatawan lebih suka mengunjungi Puspiptek dibandingkan tempat wisata atau situs budaya yang lainnya," kata Kepala Kantor Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tangerang Selatan, Sigit Widodo Nugrohadi, di Tangerang, Minggu.
Sigit menuturkan, berdasarkan data kunjungan wisatawan pada semester kedua tahun 2010, terhitung dari bulan Juli hingga bulan Desember. Tercatat, ada 43 wisatawan lokal dan 3.969 wisatawan asing atau mancanegara.
Namun, dari kunjungan wisatawan lokal dan asing tersebut, sebagian besar lebih memilih untuk mengunjungi kawasan Puspiptek.
"Mungkin karena kawasan Puspiptek menjadi ikon pusat penelitian, maka lebih dipilih untuk dikunjungi," katanya menjelaskan.
Berdasarkan data Kantor Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tangsel situs budaya itu di antaranya, Makam Ki Putut Raden Sostri Wijoyo, Makam Buyut Kejaren, Makam Kramat Asem, Makam Kramat Tajug, Sumur Tujuh, Situs Daan Mogot, Makam Abah Saleh Cipeucang, Makam Raden Papak, Makam Kremat Pamulang, Makam Ki Rebo, Makam Raden Mas Ulung, Makam Pahlawan Seribu, Makam Kramat Serpong, Tugu Peringatan Berdarah, Makam Jombang Kramat dan Taman Bahagia ABRI.
Tetapi, situs budaya tersebut saat ini kondisinya kurang mendapat perawatan. Sebab, masih dikelolanya oleh perorangan, bukan pemerintah.
Oleh karena itu, pihaknya akan berupaya untuk memperbaikinya dan merapihkan dengan harapan untuk menarik minat wisatawan.
"Total untuk perbaikan dan perapihan, membutuhkan biaya 10 miliar. Tetapi, perbaikan akan dilakukan bertahap
karena dananya juga akan sekaligus," katanya.
Wisatawan Asing Lebih Suka Kunjungi Puspiptek
Senin, 11 Juli 2011 9:05 WIB