Serang (ANTARA) - Gubernur Banten Wahidin Halim mengajak para Kepala SMA, SMK, dan SKh Negeri se-Kabupaten Lebak untuk melakukan simulasi dan evaluasi terkait kesiapan sekolah tatap muka untuk meminimalkan risiko terhadap penularan dan penyebaran COVID-19.
"Saya tadi melakukan simulasi dan evaluasi terkait kesiapan sekolah tatap muka. Evaluasi dilakukan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten dan mendapat dukungan dari para kepala sekolah," kata Wahidin Halim usai Silaturrahim dan Pembinaan Kepala SMA, SMK, SKh Negeri se-Kabupaten Lebak di SMKN 1 Rangkasbitung, Rabu.
Baca juga: PMI Lebak terus alami kekurangan stok darah selama pandemi
Menurut Wahidin, saat bertemu dengan Presiden Joko Widodo dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim, sekolah tatap muka diizinkan dengan protokol kesehatan ketat dan terbatas. Sehingga, harus memperhatikan status zona wilayah dalam pandemi COVID-19, ketersediaan ruangan, kesiapan guru, para siswa dan orang tua, dan sebagainya.
Kepada para Kepala Sekolah dan guru, Gubernur Banten berpesan sebagai Aparatus Sipil Negara (ASN) para Kepala Sekolah dan guru harus disiplin dan taat melaksanakan protokol kesehatan. Pemerintah dan negara terus berusaha menangani dan menanggulangi COVID-19.
"Kalau kita tidak disiplin terhadap protokol kesehatan, bakal menjadi lahan subur berkembangnya COVID-19," katanya.
Gubernur Banten juga menghimbau para Kepala Sekolah dan guru di Kabupaten Lebak untuk disiplin dan taat melaksanakan protokol kesehatan. Hal itu sesuai dengan kondisi dan karakteristik masyarakat Kabupaten Lebak yang banyak melakukan mobilitas ke Jakarta dengan transportasi kereta api.
Wahidin mengatakan anggaran pemerintah saat ini banyak terserap untuk penanganan dan penanggulangan COVID-19.
Selain itu, kata Wahidin, para Kepala Sekolah dan guru SMK harus berani mengkaji lagi pembidangan-pembidangan yang sudah jenuh. Perubahan jurusan bisa terjadi dalam dua atau tiga tahun.
"Kepala Sekolah harus mampu mencermati tren di dunia usaha untuk mencari model pendekatan yang menyesuaikan tren hari ini dan ke depan. Karena kalau tidak, kita tidak bisa menghasilkan lulusan yang siap bekerja," katanya.
Ia mengatakan pada tahun ini Pemprov Banten akan membangun 13 Unit Sekolah Baru (USB) untuk SMA/SMK Negeri di Kabupaten Lebak, karena masih ada sekolah yang menumpang di sekolah lain.