Pandeglang (ANTARABanten) - Bupati Pandeglang Erwan Kurtubi menjelaskan, pengikut Negera Islam Indonesia (NII) sudah lama ada di daerah tersebut, namun selama ini tidak melakukan kegiatan yang meresahkan.
"Saya tidak aneh denga NII, karena di Pandeglang sudah ada sejak dulu, bahkan waktu jadi pegawai, saya pernah diajak untuk bergabung, tapi saya tolak," katanya di Pandeglang, Rabu.
Menurut Erwan, pengikut NII di daerah itu, juga cukup banyak dan taersebar di berbagia kecamatan di kabupaten tersebut.
Sebenarnya, kata dia, kalau pengikut NII itu tidak melakukan tindakan yang merasahkan dan merugikan orang banyak tidak masalah, tapi jika mereka berbuat hal negatif yang meresahkan dan merugikan, memang tidak bisa dibiarkan.
"Dari berita di media, anggota NII itu melakukan cuci otak, mencari dana dengan cara memeras serta mengatakan orang tuanya kafir, itu sudah keterlaluan," ujarnya.
Karena adanya perbuatan yang menyimpang itu, ia mengaku terus melakukan koordinasi dengan pihak terkait, seperti Kodim, Polres dan Kejaksaan Negeri, guna melakukan pemantauan aktivitas anggota NII.
"Kalau ada pengikut NII melakukan tindakan meresahkan dan merugikan orang banyak, harus ditindak sesuai aturan hukum," katanya.
Ia juga mengimbau, pengikut NII di Pandeglang tidak melakukan tindakan seperti yang terjadi daerah lain, dan masyarkat juga perlu waspada dan mudah terbujuk ajakan yang bisa merugikan.
"Masyarakat harus berhati-hati, jangan mudah berbujuk ajakan yang bisa merugikan," ujarnya.