Pandeglang Potensial Untuk Pengembangan Padi Gogo
Kamis, 14 April 2011 11:53 WIB
Pandeglang (ANTARABanten) - Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten potensial untuk pengembangan padi gogo atau padi darat, karena memiliki lahan yangn cocok untuk tanaman tersebut.
Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Pandeglang Cahyan Sofyadi di Pandeglang, Rabu, menjelaskan potensi luas areal penanaman padi gogo atau padi darat di Kabupaten Pandeglang mencapai 24.175 hektare (Ha), namun hingga saat ini areal panen baru 5.223 Ha.
"Kita memiliki areal yang cocok untuk pengembangan padi gogo 24.175 Ha, namun dari luas potensi itu yang telah dimanfaatkan baru 5.423 Ha, dan ke depan akan terus dilakukan perluasan," ujarnya.
Menurut dia, dari luas areal yang telah dikelola itupun produksinya masih relatif minim karena teknologi yang dikembangkan masih sederhana.
"Kita sangat mengharapkan bantuan baik dari pemerintah pusat maupun provinsi untuk terus mendukung pengembangan padi gogo di Pandeglang, selain agar potensi yang ada bisa dimanfaatkan juga supaya produksinya maksimal," katanya.
Cahyan juga menjelaskan, dalam mengembangkan padi gogo di daerah itu masih dihadapkan berbagai kendala di antaranya infrastruktur pertanian belum memadai, asupan teknolog yang digunakan masih rendah.
Selain itu, teknik budidaya belum mengikuti pola konnservasi lahan sehingga berpengaruh pada produktivitas, rendahanya kemampua petani dalam memenuhi kebutuhan sapordi (sarana produksi) sehingga produksi masih kurang optimal.
"Kita harapkan ke depan kendala-kendala itu bisa diatasi, tentunya melalui kerja sama semua pihak baik antara masyarakat dan pemerintah maupun dengan swasta," kata cahyan.
Menurut dia, kebijakan memperluas areal penanaman padi gogo tersebut juga sejalan dengan keinginan Pemerintah Provinsi Banten.
Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Banten Agus M Tauchid menjelaskan, produksi padi di Banten mencapai 1,86 juta ton gabah kering giling (GKG), dengan hasil itu maka terjadi surplus beras 66.823 ton.
Pemerintah Provinsi Banten, kata dia, memandang penting mengembangkan padi gogo/padi ladang karena beberapa pertimbangan di antaranya usaha padi gogo merupakan budaya leluhur daerah itu, sebagian warga di provinsi itu menggantungkan pemenuhan kebutuhan berasnya dari menanam padi ladang itu.
Menurut dia, saat ini luas panen padi gogo/padi ladang mencapai 33.362 Ha, dan ke depan masih bisa ditingkatkan karena potensi lahan untuk pengembangkan padi itu masih relatif luas.