Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Provinsi Banten melaksanakan kegiatan promosi kegemaran membaca bagi siswa SMK salah satunya diselenggarakan di SMKN 8 Pandeglang yang diikuti puluhan siswa.
"SMKN 8 Pandeglang yang terletak di Cikoneng, Kecamatan Mandalawangi Kabupaten Pandeglang, merupakan salah satu sekolah yang tengah berupaya untuk meningkatkan kualitas lulusannya agar bisa bersaing, baik itu dalam dunia kerja maupun level pendidikan berikutnya," kata Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Banten Ajak Moeslim di Serang, Jumat.
Dalam kesempatan ini, kata ajak, DPK Provinsi Banten selain melaksanakan kegiatan diskusi dengan siswa, kegiatan menonton film edukatif, pembinaan perpustakaan serta perpustakaan keliling. Pembinaan perpustakaan dilakukan dengan melakukan sharing informasi dengan pengelola perpustakaan sekolah serta instalasi sistem informasi perpustakaan (inlislite).
"Sementara diskusi bersama siswa berisi tentang pentingnya membaca bagi siswa, baik dalam mendukung proses belajar yang tengah dilakukan maupun dalam upaya peningkatan kualitas dan kapasitas siswa untuk menghadapi masa depannya," kata dia.
Diskusi (talkshow) yang dipandu oleh pustakawan DPK Banten Chaerunisa dan Kasi Pembudayaan Kegemaran Membaca DPK Banten Evi Syaefudin bertujuan memotivasi agar siswa meningkatkan daya baca sebagai bekal dalam menghadapi tantangan di masa depan.
Menurut BKKBN, kata Evi, pada tahun 2020-2030 Indonesia akan mengalami bonus demografi. Bonus Demografi adalah jumlah Usia Produktif (usia 15-64 Tahun) lebih besar jumlahnya dari usia non produktif (1-14 tahun dan 65 tahun ke atas).
"Disebut bonus demografi karena jumlah penduduk yang ditanggung lebih kecil dari penduduk yang menanggung. Artinya kondisi ini diprediksi akan meningkatkan kekuatan ekonomi masyarakat," kata Evi Syaefudin
Kondisi ideal bonus demografi, kata Evi, akan berjalan maksimal manakala masyarakat sudah siap menghadapi perubahan yang terjadi lingkungannya. Peningkatan kualitas dan kapasitas untuk bersaing di dunia kerja menjadi sebuah keniscayaan. Namun, kata Evi, kondisi ini akan berubah menjadi bencana ketika usia produktif yang sedang tumbuh tidak siap menghadapi tantangan yang ada di depannya.
"Oleh karena itu, mempersiapkan sumberdaya manusia yang unggul menjadi keharusan untuk menghadapi situasi ini. Lembaga-lembaga pendidikan dituntut tidak hanya mampu melahirkan lulusan secara kualitas, tetapi juga dituntut untuk melahirkan lulusan yang berkualitas dan memiliki daya saing,"katanya.
Pustakawan DPK Banten Chaerunisa menambahkan, budaya baca masyarakat memiliki peranan penting, dalam hal ini membaca diartikan tidak saja membaca teks tetapi juga kemampuan membaca konteks. Dengan budaya baca yang tinggi, diharapkan mampu melahirkan sebuah generasi pembelajar yang mampu menghadapi tantangan zaman.
"Karena membaca tidak saja memperluas pengetahuan, tetapi juga akan melatih orang untuk bertindak kreatif karena pembaca yang baik akan memiliki alternatif-alternatif pilihan yang digunakan untuk mengambil sebuah tindakan dan memecahkan persoalan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020
"SMKN 8 Pandeglang yang terletak di Cikoneng, Kecamatan Mandalawangi Kabupaten Pandeglang, merupakan salah satu sekolah yang tengah berupaya untuk meningkatkan kualitas lulusannya agar bisa bersaing, baik itu dalam dunia kerja maupun level pendidikan berikutnya," kata Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Banten Ajak Moeslim di Serang, Jumat.
Dalam kesempatan ini, kata ajak, DPK Provinsi Banten selain melaksanakan kegiatan diskusi dengan siswa, kegiatan menonton film edukatif, pembinaan perpustakaan serta perpustakaan keliling. Pembinaan perpustakaan dilakukan dengan melakukan sharing informasi dengan pengelola perpustakaan sekolah serta instalasi sistem informasi perpustakaan (inlislite).
"Sementara diskusi bersama siswa berisi tentang pentingnya membaca bagi siswa, baik dalam mendukung proses belajar yang tengah dilakukan maupun dalam upaya peningkatan kualitas dan kapasitas siswa untuk menghadapi masa depannya," kata dia.
Diskusi (talkshow) yang dipandu oleh pustakawan DPK Banten Chaerunisa dan Kasi Pembudayaan Kegemaran Membaca DPK Banten Evi Syaefudin bertujuan memotivasi agar siswa meningkatkan daya baca sebagai bekal dalam menghadapi tantangan di masa depan.
Menurut BKKBN, kata Evi, pada tahun 2020-2030 Indonesia akan mengalami bonus demografi. Bonus Demografi adalah jumlah Usia Produktif (usia 15-64 Tahun) lebih besar jumlahnya dari usia non produktif (1-14 tahun dan 65 tahun ke atas).
"Disebut bonus demografi karena jumlah penduduk yang ditanggung lebih kecil dari penduduk yang menanggung. Artinya kondisi ini diprediksi akan meningkatkan kekuatan ekonomi masyarakat," kata Evi Syaefudin
Kondisi ideal bonus demografi, kata Evi, akan berjalan maksimal manakala masyarakat sudah siap menghadapi perubahan yang terjadi lingkungannya. Peningkatan kualitas dan kapasitas untuk bersaing di dunia kerja menjadi sebuah keniscayaan. Namun, kata Evi, kondisi ini akan berubah menjadi bencana ketika usia produktif yang sedang tumbuh tidak siap menghadapi tantangan yang ada di depannya.
"Oleh karena itu, mempersiapkan sumberdaya manusia yang unggul menjadi keharusan untuk menghadapi situasi ini. Lembaga-lembaga pendidikan dituntut tidak hanya mampu melahirkan lulusan secara kualitas, tetapi juga dituntut untuk melahirkan lulusan yang berkualitas dan memiliki daya saing,"katanya.
Pustakawan DPK Banten Chaerunisa menambahkan, budaya baca masyarakat memiliki peranan penting, dalam hal ini membaca diartikan tidak saja membaca teks tetapi juga kemampuan membaca konteks. Dengan budaya baca yang tinggi, diharapkan mampu melahirkan sebuah generasi pembelajar yang mampu menghadapi tantangan zaman.
"Karena membaca tidak saja memperluas pengetahuan, tetapi juga akan melatih orang untuk bertindak kreatif karena pembaca yang baik akan memiliki alternatif-alternatif pilihan yang digunakan untuk mengambil sebuah tindakan dan memecahkan persoalan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020