Tangerang (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang meminta fasilitasi dari BNPB untuk melakukan normalisasi outlet saluran pembuangan di Kali Perancis, guna mengatasi pendangkalan yang menyebabkan banjir berdekatan dengan Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta).
"Dalam forum rapat, kami memutuskan untuk meminta fasilitasi dari BNPB untuk bisa mengatasi persoalan dangkalnya outlet dari saluran pembuangan di Kali Perancis, dengan meminta untuk melakukan normalisasi. Dan tadi dari BNPB siap untuk melakukannya," kata Pj Wali Kota Nurdin saat rakor penanganan banjir dengan AP II, BNPB, Basarnas dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung-Cisadane di Puspemkot Tangerang Kamis.
Selain itu, kata Nurdin, akan dilakukan kajian bersama antara PT Angkasa Pura II untuk mengevaluasi daya dukung jaringan drainase di wilayah Kecamatan Benda, Neglasari, dan Batuceper yang berbatasan langsung dengan Bandara Soekarno-Hatta.
Baca juga: Pendaratan pesawat di Bandara Soetta sempat dialihkan
Kajian ini bertujuan untuk memastikan integrasi sistem drainase antara kawasan bandara dan wilayah sekitarnya agar penanganan banjir lebih efektif. BBWS Ciliwung-Cisadane juga menyatakan dukungannya dalam perencanaan hingga proses teknis pembangunan yang dibutuhkan.
“Kita berharap upaya jangka menengah ini bisa mengatasi persoalan banjir di tiga kecamatan terdampak, dan tentunya mengantisipasi serta memastikan agar Bandara Soekarno-Hatta tetap aman dari potensi banjir,” katanya.
Ia juga menyampaikan, Pemkot Tangerang bersama seluruh pemangku kepentingan berkomitmen untuk terus melakukan langkah-langkah strategis dalam menangani dan mencegah banjir, guna menjaga keselamatan warga serta memastikan keberlangsungan operasional Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
"Alhamdulillah, kondisi banjir sudah mulai surut dan para pengungsi, masyarakat terdampak banjir sudah kembali ke rumah masing-masing. Saya minta kepada warga Kota Tangerang, harus terus siap siaga dan waspada, karena berdasarkan rilis dari BMKG bisa jadi akan ada hujan dengan intensitas ekstrem yang tentu bisa mempengaruhi kondisi wilayah kita, terutama kemungkinan banjir. Status siaga darurat bencana di Kota Tangerang masih belum dicabut, bahkan nanti kalau diperlukan bisa diperluas," katanya.
Baca juga: Akses menuju atau dari Bandara Soetta, disarankan lewat Tol JORR 2
Pimpinan Angkasa Pura II Agus Haryadi menyampaikan apresiasi terhadap inisiatif Pemkot Tangerang dalam mengoordinasikan penanganan banjir di wilayah strategis ini.
“Kami sudah sepakat untuk melakukan evaluasi terhadap kinerja Sungai Perancis atau Kali Dadap sebagai saluran utama pembuangan air dari Bandara Soekarno-Hatta. Jadi kami sudah ada kesamaan pemikiran, di mana kita menjaga jangan sampai Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta sampai lumpuh, karena lokasi ini sebagai objek vital nasional yang bisa berdampak kepada reputasi Pemkot Tangerang, Pemerintah Republik Indonesia, dan khususnya pengelola bandar udara di mata internasional. Jadi, sekali lagi kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada Pak Wali Kota, rekan-rekan stakeholder terkait yaitu dari BNPB, Basarnas, dan rekan-rekan lain yang terkait," kata dia.
Direktur Fasilitasi Penanganan Korban dan Pengungsi BNPB Nelwan Harahap menambahkan BNPB siap membantu dalam berbagai aspek, termasuk melalui teknologi modifikasi cuaca untuk mengendalikan curah hujan ekstrem yang berpotensi memperburuk kondisi banjir.
“Saya kira seperti tadi dalam diskusi, kita sepakat penanggulangan bencana ini adalah tugas bersama, baik pemerintah pusat, daerah, maupun sektor swasta dan juga masyarakat. Tadi kita sudah menyampaikan kesiapan BNPB nanti untuk memfasilitasi, karena ini pekerjaan besar dan menyangkut proyek vital nasional. Dalam jangka pendek, BNPB siap mendukung normalisasi sungai dan drainase. Sementara dalam kondisi ekstrem, kita juga bisa melakukan modifikasi cuaca agar hujan turun di laut tak mencapai daratan,” ujarnya.
Baca juga: Pengalihan lalu lintas menuju Bandara Soetta masih diberlakukan