Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak mewaspadai penyakit di musim kemarau agar tidak menjadikan kasus Kejadian Luar Biasa (KLB) dengan mengoptimalkan kebersihan lingkungan juga sanitasi.
Kepala Bidang Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak dr Firman Rahmatullah di Lebak, Rabu, mengatakan, meski kasus penyakit infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) dan diare tidak melonjak selama musim kemarau, namun tetap harus diwaspadai karena musim kemarau diperkirakan berlangsung sampai Oktober mendatang.
"Kami menginstruksikan kepada semua petugas puskesmas agar mewaspadai penyakit musim kemarau, seperti diare dan ISPA itu," katanya.
Baca juga: Pemprov Banten segel tambang pasir ilegal di Pulo Manuk
Menurut dia, penyebaran penyakit diare itu akibat warga mengkonsumsi air yang tidak bersih saat sumur dan sungai mengering karena kemarau.
Lebih parahnya lagi, kata dia, sanitasi masyarakat buruk dengan kebiasaan buang air besar (BAB) sembarangan.
Karena itu, pihaknya meminta masyarakat agar menjaga kebersihan lingkungan dengan mengkonsumsi air bersih yang layak.
Disamping itu juga musim kemarau dapat menimbulkan penyakit ISPA, karena banyak debu bertebaran juga pencemaran lingkungan, katanya.
Dengan pemberlakuan kewaspadaan itu maka petugas puskesmas sebagai ujung tombak dapat berperan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dengan memberikan penyuluhan serta pengobatan.
Ia mencontohkan, warga yang awalnya sering membuang air besar di kebun atau sungai, mereka diminta meninggalkan kebiasaan itu.
Sebab, perilaku itu bisa menimbulkan berbagai penyakit menular juga sangat mematikan.
"Kami meminta petugas puskesmas agar tak henti-henti memberikan penyuluhan kesehatan guna mencegah penyakit menular," katanya.
Baca juga: Kain tenun Badui diminati pengunjung pameran BBO
Baca juga: Pemkab Lebak perbaiki 18 daerah irigasi dan embung
Baca juga: Petani Lebak berlakukan pasokan air bergiliran hindari kekeringan
Baca juga: Kabupaten Lebak butuh pembangunan infrastruktur
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019
Kepala Bidang Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak dr Firman Rahmatullah di Lebak, Rabu, mengatakan, meski kasus penyakit infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) dan diare tidak melonjak selama musim kemarau, namun tetap harus diwaspadai karena musim kemarau diperkirakan berlangsung sampai Oktober mendatang.
"Kami menginstruksikan kepada semua petugas puskesmas agar mewaspadai penyakit musim kemarau, seperti diare dan ISPA itu," katanya.
Baca juga: Pemprov Banten segel tambang pasir ilegal di Pulo Manuk
Menurut dia, penyebaran penyakit diare itu akibat warga mengkonsumsi air yang tidak bersih saat sumur dan sungai mengering karena kemarau.
Lebih parahnya lagi, kata dia, sanitasi masyarakat buruk dengan kebiasaan buang air besar (BAB) sembarangan.
Karena itu, pihaknya meminta masyarakat agar menjaga kebersihan lingkungan dengan mengkonsumsi air bersih yang layak.
Disamping itu juga musim kemarau dapat menimbulkan penyakit ISPA, karena banyak debu bertebaran juga pencemaran lingkungan, katanya.
Dengan pemberlakuan kewaspadaan itu maka petugas puskesmas sebagai ujung tombak dapat berperan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dengan memberikan penyuluhan serta pengobatan.
Ia mencontohkan, warga yang awalnya sering membuang air besar di kebun atau sungai, mereka diminta meninggalkan kebiasaan itu.
Sebab, perilaku itu bisa menimbulkan berbagai penyakit menular juga sangat mematikan.
"Kami meminta petugas puskesmas agar tak henti-henti memberikan penyuluhan kesehatan guna mencegah penyakit menular," katanya.
Baca juga: Kain tenun Badui diminati pengunjung pameran BBO
Baca juga: Pemkab Lebak perbaiki 18 daerah irigasi dan embung
Baca juga: Petani Lebak berlakukan pasokan air bergiliran hindari kekeringan
Baca juga: Kabupaten Lebak butuh pembangunan infrastruktur
Editor : Sambas
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019