Pemerintah Kabupaten Lebak mengpresiasi pengendalian inflansi melibatkan organisasi perangkat daerah (OPD) yang terkait, sehingga Tim Pengendalian Inflansi Daerah (TPID) Lebak masuk kategori terbaik di Provinsi Banten.

"Kami rutin mengendalikan inflansi setiap menjelang Ramadhan dan Idul Fitri dengan menggelar operasi pasar,sehingga daya beli masyarakat meningkat," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Lebak H Dede Rahmat di Lebak, Rabu.

Pengendalian inflansi di Kabupaten Lebak beberapa tahun terakhir ini cukup berhasil, karena didukung membaiknya sarana infrastuktur jalan, sehingga akses pendistribusian bahan pokok berjalan lancar.

Selain itu juga di masing-masing OPD mengoptimalkan produksi dan produktivitas pangan.

Misalnya, kata dia, Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) setempat menggalakan pertanian jenis sayuran, tanaman pangan dan hortikultura.

Dinas Peternakan meningkatkan jumlah populasi peternakan kecil dan besar melalui teknologi inseminasi buatan (IB).

Begitu juga Dinas Perikanan dan Dinas Ketahanan Pangan setempat dapat mendorong swasembada pangan, sehingga tidak dipasok dari luar daerah.

Disamping itu kepolisian menggelar pengawasan dan pengamanan guna mencegah terjadi penyelundupan maupun penimbunan.

"Kita mengapresiasi TPID Lebak hingga kini berjalan dan terus berkoordinasi," ujarnya menjelaskan.

Ia mengatakan,  selama ini, inflasi di Kabupaten Lebak sangat rendah dan kenaikkan rata-rata di bawah nasional 0,2 persen. 

Pengalaman tahun lalu penyumbang inflasi tertinggi yakni komoditas cabai akibat cuaca ekstrem disertai curah hujan tinggi, sehingga pasokan cabai ke sejumlah pasar tradisional relatif terbatas. 

Namun, saat ini ketersedian pasokan cabai melimpah, karena gerakan tanam yang dilakukan pemerintah Kabupaten Lebak.
"Kita mampu mengendalikan cabai dengan gerakan menanam cabai bagi seluruh aparat sipil negara (ASN) dan masyarakat," katanya.

Sementara itu, Kepala Distanbun Kabupaten Lebak Dede Supriatna mengatakan pihaknya kini mengembangkan budidaya tanaman bawang karena masih didatangkan dari luar daerah,sehingga kerapkali terjadi pemicu inflansi.

Karena itu, pemerintah daerah mengembangkan pertanian bawang agar ke depan produksi dan produktivitas bawang melimpah dan memenuhi kebutuhan pasar lokal.

"Kami yakin pengembangan tanaman bawang dapat mengendalikan inflansi," katanya.

 

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019