Masyarakat Kota Tangerang, Provinsi Banten diimbau memiliki tas siaga bencana di rumah dan disimpan pada tempat yang mudah dijangkau apabila ada kejadian darurat bisa segera diambil dan dibawa sebagai cadangan kebutuhan selama proses evakuasi.
Kepala pelaksana BPBD Kota Tangerang Mahdiar di Tangerang, Sabtu, mengatakan urgensi memiliki tas siaga bencana di rumah, karena melihat fenomena bencana yang saat ini terjadi mulai dari hujan ekstrem, angin kencang, longsor dan banjir. Selain itu, juga sebagai upaya meningkatkan kesiapsiagaan terhadap berbagai potensi bencana yang bisa kapan saja terjadi, termasuk malam hari.
"Tas siaga bencana ini berfungsi sebagai perlengkapan darurat yang dapat langsung dibawa ketika terjadi keadaan mendesak. Oleh karena itu, harus disimpan pada lokasi yang mudah dijangkau," ujarnya.
Baca juga: KMP Jatra II angkut 50 ton bahan pokok dan 7 excavator menuju Sibolga
Sejumlah barang penting yang harus disiapkan di dalam tas siaga bencana, yakni obat-obatan atau P3K, masker untuk menyaring udara kotor atau tercemar, peluit untuk meminta tolong saat darurat, uang tunai, handphone untuk memberi informasi atau mencari bantuan.
Makanan siap santap dan air minum minimal untuk tiga hari, senter atau alat bantu penerangan beserta baterai, pakaian, radio portable untuk sumber informasi lainnya serta surat atau dokumen penting dalam tempat tahan air.
Barang tambahan lain yang bisa dimasukkan ke dalam tas siaga bencana, seperti pisau multifungsi, tali, kompas, dan alat pemotong kaca juga dapat dimasukkan ke dalam tas jika memungkinkan.
"Kita tidak pernah mengetahui kapan bencana akan datang, tetapi kewaspadaan perlu dilakukan. Apalagi, periode tiga bulan ke depan ada imbauan BMKG mengenai potensi cuaca ekstrem," ujarnya.
Baca juga: Pemerintah kerahkan semua kekuatan menangani bencana di Sumatra
Wali Kota Tangerang Sachrudin mengatakan saat ini kesiapsigaan berbagai potensi bencana terus dilakukan mulai dari penanganan darurat hingga pengawasan daerah rawan banjir, khususnya di kawasan aliran sungai.
“Kita terus melakukan tanggap darurat dan mitigasi bencana. Saya mengajak semua lapisan masyarakat, khususnya yang berada di daerah rawan banjir, untuk peduli bersama,” kata Sachrudin.
Wali kota juga menekankan pentingnya peran masyarakat, relawan, dan teknologi dalam memperkuat kesiapsiagaan bersama. Pemkot Tangerang telah menyiapkan sistem peringatan dini berbasis aplikasi agar warga dapat menerima informasi secara cepat dan tepat.
“Kita sudah punya aplikasi Si Pantau yang memberikan informasi dan sirine peringatan dini melalui handphone jika banjir berpotensi terjadi,” kata Sachrudin.
Baca juga: Pemerintah percepat pemulihan infrastruktur pascabencana di Sumatra
Editor : Bayu Kuncahyo
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2025