Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak meminta wisatawan untuk mewaspadai bencana alam pada liburan panjang pada 25 sampai 29 Januari 2025.
"Dalam dua pekan ke depan cuaca buruk masih berpeluang dan bisa menimbulkan potensi bencana alam," kata Kepala Pelaksana BPBD Lebak Febby Rizky Pratama dalam keterangan di Rangkasbitung, Lebak, Rabu.
BPBD Lebak berkolaborasi dengan TNI, Polri, Balawista, Pokdarwis, relawan dan instansi terkait siaga menghadapi cuaca buruk yang ditandai hujan lebat disertai angin kencang dan petir/kilat.
Peluang cuaca buruk tersebut berpotensi menimbulkan bencana alam, seperti longsor dan banjir.
Karena itu, pihaknya minta masyarakat yang akan mengunjungi objek wisata di Kabupaten Lebak agar mewaspadai bencana alam tersebut.
Saat ini hampir setiap hari wilayah Lebak diguyur hujan dengan intensitas sedang - lebat disertai angin kencang dan berpotensi menimbulkan bencana alam.
Baca juga: 220.125 wisatawan kunjungi Kabupaten Serang saat libur Natal-tahun baru
Yang harus diwaspadai wisatawan, lanjut dia, adalah bencana tanah longsor di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS), seperti Kecamatan Lebak Gedong, Cibeber, Sobang, dan Cilograng.
Di daerah itu terdapat objek wisata alam, di antaranya Situ, Negeri di atas awan, Gunung Luhur, Curug Air, Lereng Cibolang, dan wisata religi.
"Kami mempersilakan wisatawan berkunjung ke Lebak, tetapi waspada dalam menghadapi cuaca buruk yang berpotensi menimbulkan bencana longsor," katanya.
Menurut dia, BPBD Lebak siaga pada liburan panjang, karena dipastikan banyak wisatawan domestik memadati objek wisata alam.
Selama ini, wilayah Lebak merupakan langganan bencana longsor dan banjir jika curah hujan tinggi.
Oleh karena itu, pihaknya mengingatkan wisatawan yang mengendarai roda dua maupun roda empat bila terjadi hujan lebat disertai angin kencang, sebaiknya istirahat dan tidak melanjutkan perjalanan.
Sebab, dikhawatirkan jalan raya yang melintasi perbukitan dan tebing curam terjadi longsor, pohon tumbang akibat cuaca buruk tersebut.
"Kami bersama pengelola objek wisata memberikan pelayanan agar wisatawan waspada dan kembali ke daerah asalnya dengan selamat," kata Febb
Baca juga: Berburu durian, wisatawan padati permukiman Badui
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2025