Produksi padi di Kabupaten Lebak, Banten pada 2024 terealisasi 726 ribu ton atau melebihi target yang ditentukan pemerintah pusat sebanyak 657 ribu ton.

Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Deni Iskandar di Rangkasbitung, Lebak, Selasa, mengatakan pihaknya terus bekerja keras agar produksi padi meningkat guna mendukung program swasembada pangan yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.

Dari produksi GKG 726 ribu ton itu terdiri dari padi sawah 716 ribu ton dan 1.000 ton padi huma atau padi gogo.

Dengan demikian, produksi padi 726 ribu ton itu jika dikonversikan beras sekitar 360 ribu ton dengan penduduk Kabupaten Lebak 1,4 juta dan kebutuhan konsumsi beras rata-rata 148 ribu ton per tahun, sehingga surplus 212 ribu ton atau cukup 15 bulan ke depan.

Baca juga: Dukung swasembada pangan, petani Lebak masih lestarikan padi gogo

Selama ini, kata Deni, Kabupaten Lebak sebagai lumbung pangan di Provinsi Banten dan menyumbangkan ketersediaan beras untuk nasional.

Karena itu, pihaknya menginstruksikan kepada petani agar melakukan gerakan percepatan tanam guna menggenjot produksi pangan.

Sebab, target produksi padi pada 2025 sebanyak 668 ribu ton dari target tanam seluas 163.163 hektare.

"Kami minta petani setelah panen agar cepat melakukan kembali gerakan percepatan tanam," kata lelaki alumni Fakultas Pertanian UGM itu.

Menurut dia, saat ini petani Kabupaten Lebak rata - rata melakukan Indeks Pertanaman (IP) tiga kali tanam dalam setahun.

Baca juga: Distan Lebak targetkan angka tanam pada Desember seluas 16.000 ha

Saat ini, areal persawahan seluas 51.297 hektare, dan sebagian besar sawah tadah hujan serta angka tanam bisa mencapai 153.891 hektare per tahun.

Sedangkan, produksi padi berkisar antara 5-6 ton per hektare dengan benih bersertifikasi dan masa panen 90 hari setelah tanam.

"Kami mendorong petani agar luas tambah tanam (LTT) terus ditingkatkan hingga IP empat kali tanam dalam setahun," katanya.

"Dari angka tanam 153.891 hektare bisa menghasilkan produksi beras di atas 600 ribu ton dan bisa menyumbangkan ketersediaan pangan untuk daerah lain," katanya.

Ketua Kelompok Tani Sukabungah Desa Tambakbaya Kabupaten Lebak Ruhiana mengatakan pihaknya setiap tahun bisa melakukan gerakan percepatan tanam dengan IP tiga kali tanam dalam setahun guna meningkatkan produksi pangan.

"Kita merasa bersyukur adanya pompanisasi irigasi bisa melakukan luas tambah tanam hingga 150 hektare per tahun dengan produksi padi 450 ton," katanya.

Baca juga: Terendam banjir, 252 hektare tanaman padi di Lebak terancam puso

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Bayu Kuncahyo


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2025