Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Deni Iskandar di Lebak, Senin, menjelaskan kebanyakan tanaman padi yang terancam gagal panen itu, karena terendam air lebih dari tiga hari dan dipastikan batang tanaman padi mati.
Tanaman padi itu berusia antara 7 sampai 40 hari setelah tanam (HST), sehingga dipastikan petani mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah dengan biaya produksi Rp10 juta per hektare.
Tanaman padi yang terendam banjir tersebut, atas laporan koordinator wilayah (korwil) dan petugas penyuluh lapangan (PPL) di tingkat kecamatan.
Baca juga: BPBD Lebak imbau warga terus siaga bencana hidrometeorologi
Pemerintah Kabupaten Lebak memastikan areal tanaman padi yang terdampak banjir hingga mengakibatkan puso kemungkinan mendapatkan bantuan dari anggaran belanja tidak terduga (BTT) juga diajukan ke Kementerian Pertanian.
"Kita akan menyalurkan bantuan benih padi jika areal tanaman padi yang gagal panen agar petani bisa kembali melakukan gerakan percepatan tanam," katanya.
Namun, katanya, jika petani itu masuk dalam program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) maka akan segera dicairkan dana asuransi tersebut.
"Kami minta petani bersabar atas musibah bencana alam itu dan diharapkan bisa kembali tanam sehingga mendukung program swasembada pangan," kata alumnus Fakultas Pertanian UGM Yogyakarta itu.
Baca juga: Lima orang meninggal dunia akibat bencana alam di Kabupaten Lebak
Ia mengatakan areal tanaman padi di Kabupaten Lebak terdampak banjir itu akibat cuaca ekstrem yang ditandai hujan lebat disertai petir dan angin kencang.
Cuaca ekstrem itu terjadi Senin (2/12) sampai Jumat (6/12) di wilayah Lebak selatan meliputi Kecamatan Banjarsari, Malingping, Wanasalam, Gunungkencana , Panggarangan, Bayah, Cijaku, dan Cigemblong.
Selain itu, wilayah Lebak utara dan tengah, meliputi Kecamatan Cibadak, Kalanganyar, Cileles, Rangkasbitung, Sajira, Maja, Curugbitung, dan Cipanas.
"Banjir yang menimpa tanaman padi karena curah hujan tinggi sejak sepekan terakhir itu," katanya.
Udin (55) seorang petani Desa Parung Panjang Kecamatan Wanasalam Kabupaten Lebak mengaku tanaman padi miliknya seluas satu hektare gagal panen karena terendam hingga empat hari.
Karena itu, pihaknya berharap pemerintah dapat membantunya agar bisa kembali melakukan percepatan tanam.
"Kami merasa bingung tanaman padi usia 35 hari mati akibat terendam banjir itu dan mengalami kerugian Rp10 juta," katanya.
Baca juga: 160 relawan PMI Lebak disiagakan di lokasi terdampak bencana
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024