Lebak (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Lebak terus memperkuat kerukunan dan keharmonisan di tengah keragaman guna mewujudkan kehidupan sejahtera dan kedamaian di masyarakat.
"Kita momentum Tahun Baru ,Isra Miraj dan Hari Raya Imlek yang waktunya berdekatan merupakan momentum untuk memperkuat kerukunan dan keharmonisan di tengah keragaman," kata Kepala bagian Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Pemerintah Kabupaten Lebak Iyan Fitrayana di Lebak, Senin.
Pemerintah Kabupaten Lebak mendorong masyarakat agar merawat kerukunan dan keharmonisan di tengah keragaman yang sudah lama berjalan.
Masyarakat Kabupaten Lebak yang memiliki keragaman perbedaan keyakinan, sosial, budaya, bahasa, tetapi hingga kini hidup penuh rukun, harmonis dan damai.
Bahkan, hingga kini belum pernah terjadi konflik sosial di tengah masyarakat, sebab kerukunan dan keharmonisan berjalan baik.
"Jika ada permasalahan tentu diselesaikan dengan baik melibatkan tokoh agama dan tokoh masyarakat," kata Iyan.
Baca juga: FKUB ajak warga bangun kerukunan dan kedamaian
Pemerintah Kabupaten Lebak berkolaborasi dengan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), Majelis Ulama Indonesia (MUI), Pengawasan Aliran dan Kepercayaan (Pakem), Kementerian Agama (Kemenag) melakukan pembinaan antarumat beragama.
Pembinaan itu untuk memperkuat kerukunan dan keharmonisan di tengah keragaman sehingga tidak ada fanatisme keyakinan yang dianut secara berlebihan.
Selama ini, lanjut dia, kerukunan umat beragama di Kabupaten Lebak saling menghormati, menghargai, tolong menolong dan bergotong royong tanpa membedakan keyakinan yang dianut, suku, adat, bahasa dan sosial.
"Kami menjaga pelestarian kerukunan, kedamaian dan keharmonisan umat beragama di daerah ini," katanya.
Baca juga: Gubernur Banten pesan jaga kerukunan di momen Natal
Menurut dia, masyarakat Kabupaten Lebak yang sangat religius terhadap ajaran Islam sangat mencintai kedamaian sebagai mana yang diajarkan Nabi Muhammad SAW.
Prinsip ajaran Islam menyebarkan kebaikan, persaudaraan dan persatuan sehingga terwujud kedamaian serta kesejahteraan antarumat beragama.
"Kita hidup sejahtera di suatu daerah, karena adanya kerukunan umat beragama yang baik pula," katanya menjelaskan.
Baca juga: FKUB Lebak ajak masyarakat jaga kerukunan jelang Pilkada 2024
Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Lebak H Haerudin mengatakan peringatan Isra Miraj dan Imlek yang waktunya berdekatan tetap hidup saling berdampingan, rukun, damai dan harmonis.
Sebab, menurut dia, prinsip ajaran Islam sangat toleran, sesuai surat Al Kafirun dalam Al Quran yang menjamin umat Muslim hidup bertoleransi dengan antarumat beragama tanpa terjadi konflik maupun huru hara.
"Kita menjamin peringatan Isra Miraj dan Imlek relatif aman, damai dan rukun," kara Haerudin.
Haerudin menyebutkan, pihaknya kini terus membina dan menjalin silatuhrahmi serta menggelar dialog antarumat beragama guna melestarikan dan menjaga kerukunan dengan saling menghargai, menghormati dan saling mencintai serta kedamaian.
"Kami mengapresiasi hubungan antarumat beragama sangat baik dan kondusif antara pemeluk Islam, Katolik, Kristen, Konghuchu dan aliran kepercayaan," katanya.
Sementara itu, Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Lebak KH Ahmad Hudori mengatakan masyarakat dapat menjaga kerukunan dan kedamaian dengan semangat persatuan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
Apabila, masyarakat hidup berdampingan tentu akan menjadi baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur yaitu terciptanya sebuah negeri yang mengumpulkan kebaikan alam dan kebaikan perilaku penduduknya.
"Kita berharap semua warga dapat menjaga kerukunan, keharmonisan dan kedamaian," katanya.
Baca juga: FKUB Lebak ajak masyarakat jaga kerukunan jelang Pilkada 2024