Lebak, Banten (ANTARA) - Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Lebak, Banten, menargetkan angka tanam pada Januari-Februari 2025 seluas 26 ribu hektare guna mendukung program swasembada pangan.
"Kita minta petani agar mempercepat gerakan angka tanam, terlebih curah hujan cukup tinggi di daerah ini," kata Kepala Bidang Produksi Distan Kabupaten Lebak Deni Iskandar di Lebak, Banten, Rabu.
Distan Kabupaten Lebak mendorong petani melakukan gerakan percepatan tanam untuk mendukung program swasembada pangan.
Percepatan gerakan tanam tersebut diharapkan dapat meningkatkan indeks pertanaman (IP) dari dua kali tanam menjadi tiga kali tanam dalam setahun.
Baca juga: Dukung swasembada pangan, petani Lebak diminta percepat tanam jagung
Saat ini, areal persawahan di Kabupaten Lebak terdapat seluas 50 ribu hektare dan jika tanam padi sebanyak tiga kali tanam dalam setahun, maka total 150 ribu hektare.
Dari tanam seluas 150 ribu hektare jika panen dengan produksi rata-rata 5 ton per hektare, sehingga bisa menghasilkan gabah kering pungut 750 ribu ton atau bila dikonversikan beras sebanyak 375 ribu ton setara beras.
Sedangkan, konsumsi beras untuk masyarakat Kabupaten Lebak 148 ribu ton per tahun, sehingga surplus 195 ribu ton atau cukup untuk 15 bulan.
Bahkan, produksi beras itu dipasok untuk memenuhi daerah lain, seperti Jakarta dan Tangerang.
"Kami berharap petani jika sudah panen agar cepat melaksanakan percepatan tanam," katanya.
Baca juga: Komoditas bambu di Lebak jadi andalan ekonomi warga
Menurut dia, selama ini, gerakan percepatan tanam menjadikan prioritas pemerintah daerah untuk mendukung program swasembada pangan.
Berdasarkan informasi BMKG curah hujan berlangsung sampai April 2025, sehingga petani khususnya di lokasi tadah hujan bisa melakukan gerakan percepatan tanam.
"Kami berkomitmen untuk mendukung program swasembada pangan dengan mengoptimalkan gerakan percepatan tanam," kata Deni.
Sementara itu, petani di Blok Kolelet Wetan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, melakukan percepatan tanam di lahan seluas 110 hektare dan dipastikan panen awal Maret 2025.
"Kami melakukan percepatan tanam , karena curah hujan di daerah ini meningkat," kata Samsudin (60), petani Kolelet Wetan.
Baca juga: DPRD Lebak sebut program MBG tumbuhkan ekonomi pedesaan