Dinas Pertanian (Distan) Provinsi Banten melakukan bimbingan teknis (Bimtek) penyuluhan pertanian di Kabupaten Lebak untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi ketrampilan para penyuluh guna mendukung swasembada pangan.
"Kita berharap penyuluh pertanian memiliki kompetensi di bidangnya dalam upaya mewujudkan swasembada pangan," kata Widyaswara Utama Penyuluhan Pertanian Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang Muharja Hasan pada Kegiatan Bimtek Penyuluhan di Kabupaten Lebak, Kamis.
Keberhasilan swasembada pangan itu kunci garda terdepan petugas penyuluhan pertanian karena secara langsung dengan petani.
Baca juga: Pemprov Banten kekurangan penyuluh pertanian berstatus ASN
Baca juga: Pemprov Banten kekurangan penyuluh pertanian berstatus ASN
Dengan demikian, penyuluhan pertanian yang hebat dan bagus wajib memiliki tiga ilmu yakni pertama ilmu teknis dan jika misalnya dia itu di bidang padi tetap bidang padi hingga akhirnya dipasarkan.
Kedua, petugas penyuluhan pertanian harus bagus metodologinya dan bagaimana bisa menyampaikan teknik inovasi teknologi yang disarankan dinas kepada petani.
Selanjutnya, ketiga tenaga penyuluhan pertanian harus pandai berbicara untuk menyampaikan kepada petani.
"Saya kira dengan tiga ilmu itu nantinya oleh Provinsi Banten dimasukkan ke dalam satu petunjuk pelaksana (juklak), terkait kebijakan-kebijakan tentang penyuluhan," kata Muharja.
Baca juga: Distan Banten minta penyuluh pertanian bekerja profesional
Baca juga: Distan Banten minta penyuluh pertanian bekerja profesional
Menurut dia, langkah-langkah untuk melaksanakan penyuluhan harus diawali yakni pertama wajib membuat profil kelompok tani dan identifikasi data potensi wilayah.
Kedua, mereka mampu menyusun program kerja penyuluhan baik juklak kerja tahunan maupun rencana kerja bulanan dan rencana kerja mingguan.
Selain itu juga sebelumnya petugas penyuluh harus bisa membuat materi, media, metode, termasuk kajian-kajiannya.
Oleh karena itu, nantinya petugas penyuluh harus mengikuti juklaknya seperti ini.
"Kami meyakini petugas penyuluh jika sudah mampu menyusun, melaksanakan dan mengevaluasi dipastikan tingkat kompetensi penyuluhan pertanian dapat mewujudkan swasembada pangan," katanya menjelaskan.
Baca juga: Wujudkan swasembada pangan, Pemkab Lebak gencar perbaikan irigasi
Baca juga: Wujudkan swasembada pangan, Pemkab Lebak gencar perbaikan irigasi
Kepala Bidang Penyuluhan Pertanian Dinas Pertanian Provinsi Banten Erry Yanwar mengatakan kegiatan bimtek penyuluhan itu guna meningkatkan penguatan kecakapan dan kompetensi sehingga mereka mampu melakukan program kerja mulai penyusunan, pelaksanaan hingga mengevaluasi kinerja kerja.
Pelaksanaan bimtek penyuluhan itu juga untuk mendukung aksi perubahan sistem penyuluhan tepat sasaran," katanya.
Menurut dia, penyuluhan itu harus dimulai dari perencanaan dengan membuat profil sebagai kewajiban bagi penyuluh.
Disamping itu juga penyuluhan dapat membuat program pelaksanaan kegiatan hingga evaluasi.
Baca juga: Wujudkan swasembada pangan, Pemkab Lebak siapkan benih unggul
Baca juga: Wujudkan swasembada pangan, Pemkab Lebak siapkan benih unggul
Hal itu nantinya dijadikan juklak karena di Indonesia hingga kini belum memiliki juklak penyuluhan.
"Kami kali pertama yang memiliki juklak penyuluhan guna mendukung program swasembada pangan yang digulirkan Presiden Prabowo Subianto," katanya.
Sementara itu, Dike, seorang petugas penyuluh pertanian pada Dinas Pertanian Kabupaten Lebak mengaku dirinya mengapresiasi adanya bimtek yang diselenggarakan Dinas Pertanian Provinsi Banten guna meningkatkan kapasitas dan kompetensi petugas penyuluh.
"Kami tentunya bersama 40 orang penyuluh pertanian Lebak akan menerapkan sistem perencanaan, penyusunan program kerja, pelaksanaan hingga evaluasi untuk meningkatkan profesionalisme sebagai penyuluhan pertanian," kata Dike.
Baca juga: Masyarakat Kasepuhan Lebak realisasikan swasembada pangan
Baca juga: Masyarakat Kasepuhan Lebak realisasikan swasembada pangan
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024