Pemerintah Kabupaten Lebak, Banten menyiapkan varietas benih unggul guna mendukung kebijakan Presiden Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka guna mewujudkan swasembada pangan.
 
"Kita meyakini program swasembada pangan terealisasi jika menggunakan benih unggul," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Produksi Benih Tanaman Pangan Hortikultura Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Ade Fathony di Lebak, Selasa.
 
Penyediaan varietas benih unggul tersebut pada tahun 2025 sebanyak 220 ton terdiri atas areal persawahan milik pemerintah daerah juga kemitraan dengan petani.
 
Saat ini, pengembangan penyediaan benih varietas unggul mulai dilakukan penanaman.
 
Untuk kemitraan petani penangkaran benih 80 hektare di sejumlah kecamatan antara lain Rangkasbitung, Cimarga, Muncang, Leuwidamar, Warunggunung, dan Malingping.

Baca juga: Wujudkan swasembada pangan, Pemkab Lebak tingkatkan produksi gabah
 
Para petani mengembangkan benih varietas unggul jenis Inpari 32, Inpari 38, Inpago Fortis, dan Situ Bagendit.
 
Keunggulan jenis benih varietas itu dapat meningkatkan produktivitas pangan juga tahan terhadap hama maupun serangan organisme pengganggu tanaman.
 
Selain itu juga tidak membutuhkan banyak ketersediaan air dan kualitasnya beras pulen dan beraroma, sehingga menguntungkan pendapatan ekonomi petani.
 
"Kami berharap benih varietas unggul itu dapat menunjang program Prabowo guna mewujudkan swasembada pangan," kata Ade.
 
Menurut dia, pihaknya menjamin ketersediaan benih varietas unggul di Kabupaten Lebak bisa terpenuhi, selain dari UPTD milik pemerintah daerah juga kemitraan dengan petani serta kelompok - kelompok tani yang mandiri memproduksi benih itu.
 
Pengembangan benih dari kemitraan dan kelompok tani penangkar tersebut memberikan nilai tambah bagi pendapatan ekonomi petani.

Baca juga: BPBD Lebak minta warga waspadai tinggi gelombang laut Banten 4 meter
 
Saat ini, kata dia, harga benih varietas unggul dijual antara Rp9.000 sampai Rp12.000 per kilogram.
 
Selain itu juga ditambah benih unggul melalui bantuan dari Kementerian Pertanian dan Provinsi Banten dan varietas benih unggul itu hanya dalam waktu selama 85-90 hari setelah tanam (HST) bisa dipanen.
 
"Kami menjamin ketersediaan benih varietas unggul relatif terpenuhi dan bisa merealisasikan swasembada pangan," katanya.
 
Ia menyebutkan, pihaknya kini mengoptimalkan sosialisasi dan edukasi kepada kelompok - kelompok tani agar mereka dapat meningkatkan pengetahuan keterampilan petani melalui bimbingan teknis maupun penerapan teknologi pertanian untuk mendukung swasembada pangan.
 
Bahkan, dirinya setiap hari mendampingi para kelompok tani di Kecamatan Rangkasbitung, Cimarga, Kalanganyar, Leuwidamar dan Muncang.
 
"Kami optimistis benih padi varietas unggul di sini dapat mendongkrak produksi pangan sehingga terwujud swasembada pangan secara mandiri," kata Ade.

Baca juga: Harga biji melinjo di Lebak merangkak naik

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Bayu Kuncahyo


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024