Pemerintah Kabupaten Lebak, Banten meningkatkan produksi gabah dari 5 ton menjadi 6 ton per hektare guna mewujudkan swasembada pangan sesuai harapan visi Presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka periode 2024-2029.
 
"Kita sangat mendukung untuk ketahanan dan swasembada pangan itu," kata Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Deni Iskandar di Lebak, Senin.
 
Presiden Prabowo sangat kuat dan bertekad untuk mewujudkan swasembada pangan hingga lumbung pangan dunia.
 
Selama ini, potensi produksi gabah di Kabupaten Lebak menyumbangkan ketahanan pangan masyarakat.
 
Bahkan, produksi pangan di Kabupaten Lebak setiap musim panen dipasok ke wilayah Bogor, Jakarta hingga Lampung.

Baca juga: Petani Lebak kembangkan sorgum untuk topang ketersediaan pangan
 
Oleh karena itu, pemerintah daerah tentu mendukung kebijakan Prabowo untuk merealisasikan swasembada pangan.
 
"Kami siap meningkatkan produksi dan memperluas area tanam guna mewujudkan target swasembada pangan dalam 4-5 tahun ke depan," kata Alumni Fakultas Pertanian UGM Yogyakarta.
 
Menurut dia, areal sawah baku di Kabupaten Lebak sekitar 52.000 hektare dengan indeks pertanaman (IP) tiga kali musim tanam dalam setahun.
 
Artinya,kata dia, mereka petani melakukan pertanian padi sawah seluas 156.000 hektare dengan produksi gabah 600.000 ton per tahun.
 
Dengan demikian, produksi gabah 600.000 ton itu jika dikonversikan menjadi beras sekitar 400.000 ton.
 
"Saya kira produksi pangan di daerah itu dengan penduduk 1,3 juta jiwa dengan konsumsi beras 150.000 ton per tahun, sehingga surplus 250.000 ton," katanya menjelaskan.

Baca juga: Kelompok tani Sukabungah Lebak sumbang produksi pangan.
 
Menurut dia, Pemerintah Kabupaten Lebak cukup sinergi cukup kuat bersama petani dan pemerintah pusat untuk berkomitmen serta berperan aktif dalam mencapai swasembada pangan nasional dan menjadikan Indonesia lumbung pangan dunia.
 
Selama ini, regulasi kebijakan Kementerian Pertanian cukup mendukung untuk meningkatkan produksi pangan memenuhi penyaluran bantuan pompanisasi, sarana produksi, sarana peralatan pertanian, pupuk, pestisida dan perbaikan sarana irigasi.
 
"Kami yakin Lebak dapat menyumbangkan ketahanan pangan nasional untuk mencapai target swasembada pangan, " katanya menjelaskan.
 
Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Sukabungah Kabupaten Lebak Ruhiana mengatakan pihaknya kini sudah melakukan gerakan tanam seluas 80 hektare guna mendukung produksi pangan yang digulirkan pemerintah.
 
"Kami melakukan gerakan tanam pada Oktober 2024 dan panen awal 2025 dengan masa panen lebih pendek yakni 90 hari setelah tanam," katanya.

Baca juga: Pemkab Lebak apresiasi warga adat kasepuhan mampu penuhi pangan keluarga

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Bayu Kuncahyo


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024