Sejumlah petani di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten mengembangkan budi daya tanaman sorgum guna menopang ketersediaan pangan selain beras di daerah itu.
 
"Tahun ini lahan yang ditanami sorgum seluas 95 hektare. Jumlah ini meningkat dibandingkan tahun lalu yang hanya 28 hektare," kata Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Deni Iskandar di Lebak, Jumat.
 
Petani Kabupaten Lebak mengembangkan tanaman sorgum karena tanaman serealia yang berasal dari Afrika Timur itu bisa menjadi sumber pangan alternatif.
 
Apalagi tanaman ini mulai banyak dicari mengingat khususnya penderita diabetes melitus. Dengan demikian petani di sejumlah kecamatan di Lebak mulai mengembangkannya.
 
"Kami optimis banyak petani akan mengembangkan tanaman ini. Apalagi tidak banyak membutuhkan air," katanya menjelaskan.

Baca juga: SMAN Kalanganyar Lebak kembangkan anggur hijau

Menurut dia, wilayah Kabupaten Lebak bisa menjadi daerah penghasil sorgum karena didukung lahan begitu luas.
 
Tanaman sorgum bentuk pohonnya menyerupai jagung dengan biji berbentuk bulat kecil dan bisa menjadi makanan alternatif pengganti beras.
 
Disamping itu juga sorgum jauh lebih unggul nilai gizinya, karena memiliki kandungan protein, kalsium, zat besi, fosfor, dan vitamin B1 yang lebih tinggi dibanding beras.
 
Keunggulan sorgum juga sangat baik dikonsumsi penyandang diabetes, karena kandungan gulanya yang rendah.
 
Sementara itu, Maruf (60) seorang petani di Kecamatan Cileles Kabupaten Lebak mengatakan pihaknya kini menanam sorgum menggunakan varietas unggul. Penanamannya sendiri disesuaikan dengan kondisi lingkungan.
 
Cara menanam sorgum diawali dengan membuat lubang tanam dengan jarak 70 x 20 sentimeter dan setiap lubang diisi 3 hingga 5 benih sorgum serta ditutup tipis lubang tanam dengan tanah.

"Perawatan sorgum lebih mudah perawatannya dibandingkan padi," katanya.

Baca juga: Harga beras medium di Lebak normal

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Bayu Kuncahyo


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024