Harga biji melinjo yang sudah dikupas di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten sejak sepekan terakhir mengalami kenaikan di tingkat penampung.
"Harga biji melinjo kini Rp8.000 dari sebelumnya Rp6.500 per kilogram," kata Wahyudi salah seorang pedagang penampung hasil bumi, di Pasar Rangkasbitung, Lebak, Jumat.
Kenaikan biji melinjo karena stok sedikit mengingat belum memasuki musim buah melinjo uang biasanya dijadikan bahan kerupuk emping.
Para petani menjual biji melinjo itu dari sisa musim panen Agustus 2024 dengan jumlah relatif kecil antara 20-100 kilogram.
Kemungkinan musim melinjo terjadi awal tahun 2025 yang terjadi di sejumlah wilayah di Kabupaten Lebak.
"Harga biji melinjo berpeluang naik hingga dua bulan ke depan karena belum ada yang panen," katanya.
Baca juga: Melinjo langka, produksi kerupuk emping di Lebak turun
Baca juga: Melinjo langka, produksi kerupuk emping di Lebak turun
Bambang, salah seorang pedagang penampung hasil bumi mengatakan, pihaknya kini menampung biji melinjo tua yang sudah dikupas dengan harga Rp8.000 dari sebelumnya Rp6.500 per kilogram.
Biji melinjo itu, kata dia, nanti dipasok ke Semarang Jawa Tengah untuk bahan baku kerupuk emping.
"Kami sudah biasa memasok hasil bumi itu ke Semarang, termasuk cengkeh dan coklat," katanya.
Lepi (55) seorang petani warga Warunggunung Kabupaten Lebak mengatakan, dirinya menjual biji melinjo ke penampung di Pasar Rangkasbitung sebanyak 100 kilogram dengan harga Rp8.000 per kilogram dari panen Agustus 2024.
"Kami menghasilkan pendapatan Rp800 ribu hasil penjualan biji melinjo 100 kilogram dengan harga Rp8.000 per kilogram," katanya.
Baca juga: Perajin kain tenun tradisional di Badui disebut mencapai 1.500 orang
Baca juga: Perajin kain tenun tradisional di Badui disebut mencapai 1.500 orang
Sementara itu, Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Deni Iskandar mengatakan pihaknya minta petani mengembangkan perkebunan melinjo karena permintaan pasar cenderung meningkat.
Saat ini, perkebunan melinjo yang menjadi andalan ekonomi masyarakat di Kecamatan Warunggunung, Cikulur dan Cibadak.
"Kami berharap petani dapat mengembangkan perkebunan melinjo di 28 kecamatan agar menjadi pendapatan unggulan ekonomi masyarakat," katanya.
Baca juga: Dompet dari pedalaman Lebak tembus pasar Jakarta
Baca juga: Dompet dari pedalaman Lebak tembus pasar Jakarta
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024