Lebak (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Banten memetakan daerah rawan bencana selama Lebaran 2025, menyusul cuaca ekstrem berdasarkan laporan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
"Pemetaan itu untuk mengantisipasi kebencanaan sehingga masyarakat dapat merayakan Lebaran dengan aman," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lebak Febby Rizky Pratama di Lebak, Minggu.
Wilayah Kabupaten Lebak masuk daerah langganan bencana alam jika cuaca ekstrem yang ditandai hujan lebat disertai angin kencang dan petir.
Cuaca ekstrem itu dapat menimbulkan banjir, banjir bandang, longsor dan pergerakan tanah, karena alamnya pegunungan, perbukitan dan aliran sungai.
Baca juga: Asisten rumah tangga di Lebak gembira kembali mudik Lebaran
BPBD Lebak melakukan pemetaan daerah rawan bencana alam itu guna memberikan keamanan dan kenyamanan selama Lebaran.
Dalam pemetaan itu tercatat 16 kecamatan rawan banjir antara lain Rangkasbitung, Cibadak, Kalanganyar, Cimarga, Warunggunung, Cikulur, Wanasalam, Banjarsari, Maja, Curugbitung, Bayah, Panggarangan, Cihara, Malingping, Sajira, dan Cijaku.
Sedangkan, daerah rawan longsor di 14 kecamatan, yakni Sobang, Lebakgedong, Cigemblong, Bojongmanik, Cibeber, Muncang, Bayah, Gunungkencana, Cipanas, Cileles, Cimarga, Cikulur, Leuwidamar dan Cilograng.
Selain itu, juga pihaknya mengoptimalkan kegiatan sosialisasi dan menyebar petugas kebencanaan dan relawan serta penyampaian peringatan dini agar tidak menimbulkan korban jiwa maupun kerusakan material cukup besar.
"Kami minta warga yang tinggal di daerah rawan bencana agar meningkatkan waspada dan bisa merayakan lebaran dengan tenang dan aman," katanya menjelaskan.
Baca juga: Dinkes Lebak terjunkan 1.513 tenaga medis selama Lebaran 2025