Kantor Perwakilan Bank Indonesia Banten meluncurkan Program Sekolah Lapang Pertanian produk hortikultura secara terintegrasi, digital dan berkelanjutan di Sawah Luhur, Kota Serang.
 
Kepala Kantor Perwakilan BI Banten Ameriza Ma'aruf Moesa di Serang, Jumat, mengatakan program sekolah lapang ini dirancang untuk membantu petani meningkatkan keterampilan dalam praktik pertanian melalui metode pembelajaran langsung di lapangan yang tidak hanya fokus pada peningkatan produktivitas tanaman, namun pada pengelolaan sumber daya secara berkelanjutan dan adaptasi terhadap perubahan iklim.
 
"Dengan adanya sekolah lapang yang menggabungkan pendekatan partisipatif dan teknologi modern, akan secara signifikan meningkatkan produksi dan efisiensi petani, serta membantu petani untuk menghadapi tantangan permasalahan struktural yang ada,” katanya.

Baca juga: BI Banten dorong peningkatan IPM dengan peningkatan literasi baca
 
Selain itu program sekolah lapang ini juga diharapkan dapat memenuhi 20 persen kebutuhan pangan produk hortikultura seperti cabai dan bawang di atas lahan seluas 376 hektare.
 
"Program ini dilakukan sebagai upaya untuk pengendalian inflasi dimana dua komoditas tersebut menjadi sumber inflasi, dan Kota Serang ini cocok untuk hortikultura," katanya.
 
Program ini juga berfungsi sebagai pusat edukasi bagi petani lokal untuk mempelajari teknik budidaya yang lebih baik, seperti penggunaan pupuk organik, pengendalian hama terpadu, dan irigasi yang efisien.

Serta, implementasi teknologi tepat guna seperti sensor tanah, irigasi otomatis dan penggunaan drone dan Internet of Things (IoT) diharapkan dapat membantu petani dalam optimalisasi proses produksi yang akan meningkatkan produktivitas.
 
"Konsep pembelajaran sekaligus praktek ini juga dilakukan dengan skema smart farming, dimana proses pertanian dilakukan dengan metode modern seperti penggunaan drone," katanya.

Baca juga: BI Banten dukung desainer lokal menuju Karya Kreatif Banten 2024
 
Kerja sama dengan Pemerintah Kota Serang dan Dinas Pertanian Provinsi Banten ini dilakukan selama dua tahun, dengan menghadirkan ahli penanaman dari Brebes, ahli manajemen, dan ahli digital pertanian sehingga bisa meningkatkan produksi pangan.
 
"Kami juga siap untuk mendukung secara pembiayaan dan akan diperluas dengan perbankan lainnya," katanya.
 
Sementara itu, Pejabat (Pj) Wali Kota Serang, Yedi Rahmat mengatakan dengan lahan seluas 376 hektar yang berada di Sawah Luhur diharapkan mampu memenuhi kebutuhan bawang dan cabai di Banten maupun Kota Serang.
 
"Kami memohon bantuan dari BI agar dihibakan teknologi pertanian yang modern, mengingat APBD Kota Serang sangat kecil," katanya.

Baca juga: BI Banten temukan 28 lembar uang palsu selama Ramadhan

Pewarta: Desi Purnama Sari

Editor : Bayu Kuncahyo


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024