Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Banten menemukan sebanyak 28 lembar uang palsu yang beredar di wilayah Banten selama periode Ramadhan dan Idul Fitri 1445 Hijriah.
 
Kepala BI Provinsi Banten Ameriza M Moesa, di Serang, Jumat, mengatakan temuan uang yang diragukan keasliannya atau palsu, terdapat sebanyak 28 lembar.
 
Dengan pecahan yang diragukan keasliannya adalah pecahan Rp100 ribu sebanyak 17 lembar, Rp50 ribu sebanyak 9 lembar, Rp20 ribu sebanyak 2 lembar.
 
"Periode Ramadhan dan Idul Fitri tahun 2024, kami temukan uang palsu yang beredar sebanyak 28 lembar, yang didominasi oleh pecahan uang Rp100 ribu," katanya pula.

Baca juga: Polda Banten gandeng OJK dan Bank Indonesia tertibkan Bank Emok
 
Upaya yang dilakukan BI untuk mencegah risiko peredaran uang palsu yakni dengan melakukan sosialisasi dan edukasi cinta bangga rupiah kepada masyarakat.
 
"Kami ada edukasi cinta bangga rupiah, maka dari itu dalam melakukan penukaran uang secara umum kami menyarankan untuk transaksi nontunai. Ini salah satu cara dalam mengurangi risiko adanya peredaran uang palsu," katanya pula.
 
Selama Ramadhan, BI Banten telah mendistribusikan uang sebesar Rp3,88 triliun atau meningkat sebesar 3 persen dibandingkan Ramadhan tahun sebelumnya yang mencapai Rp3,78 triliun.
 
"Rata-rata harian pendistribusian uang mencapai Rp129 miliar, meningkat dibandingkan rerata periode Ramadhan tahun lalu yang mencapai Rp126 miliar," katanya pula.
 
Pendistribusian tersebut melalui berbagai kanal antar lain kegiatan kas keliling, pembayaran bank, maupun penukaran langsung ke BI.

Baca juga: Realisasi penukaran uang di loket BI Banten capai Rp19,3 miliar

Pewarta: Desi Purnama Sari

Editor : Bayu Kuncahyo


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024