Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Provinsi Banten mencatat sebanyak 461 kasus penyakit demam berdarah dengue (DBD) di daerah itu selama periode Januari-Mei 2024.
Kepala Dinas Kesehatan Tangsel Allin Hendalin Mahdaniar di Tangerang Selasa mengatakan, kasus terbanyak berada di Kecamatan Pamulang dengan terdapat 91 kasus.
"Selain itu di Kecamatan Serpong ada 86 kasus, Ciputat 73 kasus, Pondok Aren 65 kasus, Serpong Utara 63 kasus, Setu 42 kasus, dan Ciputat Timur 41 kasus," katanya.
Baca juga: Atasi DBD, Dinkes Tangerang gencarkan edukasi masyarakat
Menurutnya, penyebaran penyakit DBD saat ini sudah dapat dikendalikan dibandingkan pada bulan sebelumnya.
Berbagai upaya telah ditangani pihaknya untuk mengendalikan meningkatnya kasus DBD tersebut.
"Kalau kita lihat data, Maret merupakan kasus tertinggi hingga 167 kasus. Tapi, kalau berdasarkan data grafik laporan bulanan dari awal tahun, April dan Mei kasus DBD sudah bisa dikendalikan," katanya.
Dengan penemuan kasus tersebut, upaya melakukan pengendalian DBD melalui pengendalian jentik dan nyamuk penular serta upaya membatasi kematian karena penyakit tersebut terus dilakukan.
Baca juga: Kasus DBD di Lebak tembus 1.536 orang, enam dilaporkan meninggal
Ia berharap, untuk menekan penyebaran DBD masyarakat dapat menggerakkan satu rumah satu jumantik.
Namun, yang terpenting, kata Allin menambahkan, di setiap rumah bisa melakukan 3M plus (menguras, menutup, mendaur ulang, dan menghindari gigitan nyamuk) secara rutin.
"Kami berharap supaya DBD di Tangsel bisa ditekan, masyarakat harus punya kesadaran sendiri bagaimana bisa melakukan 3M plus di rumahnya masing masing," katanya.
Baca juga: Anak-anak terkena DBD karena kekebalan tubuh belum sempurna
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024
Kepala Dinas Kesehatan Tangsel Allin Hendalin Mahdaniar di Tangerang Selasa mengatakan, kasus terbanyak berada di Kecamatan Pamulang dengan terdapat 91 kasus.
"Selain itu di Kecamatan Serpong ada 86 kasus, Ciputat 73 kasus, Pondok Aren 65 kasus, Serpong Utara 63 kasus, Setu 42 kasus, dan Ciputat Timur 41 kasus," katanya.
Baca juga: Atasi DBD, Dinkes Tangerang gencarkan edukasi masyarakat
Menurutnya, penyebaran penyakit DBD saat ini sudah dapat dikendalikan dibandingkan pada bulan sebelumnya.
Berbagai upaya telah ditangani pihaknya untuk mengendalikan meningkatnya kasus DBD tersebut.
"Kalau kita lihat data, Maret merupakan kasus tertinggi hingga 167 kasus. Tapi, kalau berdasarkan data grafik laporan bulanan dari awal tahun, April dan Mei kasus DBD sudah bisa dikendalikan," katanya.
Dengan penemuan kasus tersebut, upaya melakukan pengendalian DBD melalui pengendalian jentik dan nyamuk penular serta upaya membatasi kematian karena penyakit tersebut terus dilakukan.
Baca juga: Kasus DBD di Lebak tembus 1.536 orang, enam dilaporkan meninggal
Ia berharap, untuk menekan penyebaran DBD masyarakat dapat menggerakkan satu rumah satu jumantik.
Namun, yang terpenting, kata Allin menambahkan, di setiap rumah bisa melakukan 3M plus (menguras, menutup, mendaur ulang, dan menghindari gigitan nyamuk) secara rutin.
"Kami berharap supaya DBD di Tangsel bisa ditekan, masyarakat harus punya kesadaran sendiri bagaimana bisa melakukan 3M plus di rumahnya masing masing," katanya.
Baca juga: Anak-anak terkena DBD karena kekebalan tubuh belum sempurna
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024