Serang (ANTARA) - Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kota Serang, Banten mengalami peningkatan secara signifikan pada 2024 dibandingkan dengan 2023 sebagai dampak musim hujan.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Serang Ahmad Hasanuddin di Serang, Rabu, menyebutkan pada 2023 tercatat 311 kasus DBD, dua di antaranya meninggal dunia, sedangkan tahun ini tercatat 853 kasus, 13 di antaranya meninggal dunia
Ia mengatakan terjadinya penyebaran penyakit DBD di daerah setempat secara merata di enam kecamatan dengan penderita rentang usia anak-anak hingga dewasa.
"Untuk sebarannya hampir merata di enam kecamatan, tapi kalau paling banyak ada di daerah yang penduduknya paling padat, yaitu di Kecamatan Serang," katanya.
Baca juga: Dinkes Kota Tangerang imbau masyarakat waspadai diare hingga DBD
Ia menjelaskan pentingnya kesadaran masyarakat melakukan pemberantasan sarang nyamuk secara mandiri, sebab penanganan DBD bukan hanya tanggung jawab pemerintah, akan tetapi membutuhkan peran aktif masyarakat dalam melaksanakannya.
"Pemberantasan sarang nyamuk dan kesadaran masyarakat itu penting, karena kalau hanya dengan pengasapan atau fogging saja itu tidak maksimal untuk memberantas hingga ke jentik nyamuknya," katanya.
Ia mengatakan perlunya masyarakat melakukan gerakan 3M Plus, yaitu menguras, mengubur, dan menutup tempat-tempat penampungan air bersih agar tidak menjadi sarang berkembang biak nyamuk Aedes aegypti, pembawa virus yang menyebabkan DBD.
"Saya yakin kalau masyarakat sudah melakukan pemberantasan sarang nyamuk secara mandiri pasti kasus DBD di Kota Serang menurun," katanya.
Dinkes Kota Serang juga telah melakukan upaya pencegahan DBD melalui seluruh puskesmas yang memberikan penyuluhan kepada masyarakat secara berkesinambungan.
Baca juga: Sembilan pasien DBD di Lebak dilaporkan meninggal dunia