Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang menggencarkan upaya preventif berupa edukasi dan promosi kesehatan (promkes) terkait okupansi kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang mengalami peningkatan.
“Promosi ini sebagai langkah manajemen dalam menekan kasus DBD. Mengingat okupansi kasus DBD telah mengalami peningkatan, sehingga perlunya peningkatan kepekaan masyarakat terhadap bahaya penyakit DBD,” kata Kepala Dinkes Kota Tangerang Dini Anggraeni di Tangerang, Jumat.
Ia menjelaskan promosi kesehatan digencarkan melalui 39 puskesmas dan 1.097 posyandu yang tersebar di 13 kecamatan di Kota Tangerang. Petugas Kesehatan melakukan edukasi atau promosi kesehatan, khususnya kepada pengunjung atau keluarga pasien.
Baca juga: Dinkes Kota Tangerang hadirkan puskesmas pembantu di tingkat kelurahan
Sebab untuk mencegah DBD, lanjut dia, kuncinya bukan di rumah sakit. Tetapi upaya masyarakat berperilaku hidup sehat dengan menjaga kebersihan lingkungan melalui Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).
“Melakukan Program PSN lebih digencarkan karena dinilai lebih efektif untuk memberantas nyamuk. Berbagai pihak perlu diajak bekerja sama untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, pentingnya menggerakkan serta memandirikan masyarakat. Mengingat masalah kesehatan publik sejatinya memerlukan kolaborasi banyak pihak, termasuk masyarakat,” katanya.
Sementara itu kegiatan yang dapat dilakukan agar terhindar dari DBD yakni menerapkan 3M plus yaitu menguras, menutup dan mendaur ulang. Menggunakan repellent atau obat anti nyamuk
Kemudian memasang kelambu di kamar tidur dan kasa pada setiap lubang ventilasi dan jendela. Mendapatkan vaksin Dengue dan konsumsi makanan bergizi yang mengandung vitamin.
"Tetap terapkan budaya hidup bersih dan sehat, segera lakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan terdekat apabila mengalami gejala DBD seperti panas, mual, sakit kepala, hingga muncul ruam merah pada kulit, agar bisa segera mendapatkan penanganan secara cepat dan tepat,” ujar Dini Anggraeni.
Baca juga: Dinkes masifkan penanganan stunting terkait kenaikan angka prevelensi
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024
“Promosi ini sebagai langkah manajemen dalam menekan kasus DBD. Mengingat okupansi kasus DBD telah mengalami peningkatan, sehingga perlunya peningkatan kepekaan masyarakat terhadap bahaya penyakit DBD,” kata Kepala Dinkes Kota Tangerang Dini Anggraeni di Tangerang, Jumat.
Ia menjelaskan promosi kesehatan digencarkan melalui 39 puskesmas dan 1.097 posyandu yang tersebar di 13 kecamatan di Kota Tangerang. Petugas Kesehatan melakukan edukasi atau promosi kesehatan, khususnya kepada pengunjung atau keluarga pasien.
Baca juga: Dinkes Kota Tangerang hadirkan puskesmas pembantu di tingkat kelurahan
Sebab untuk mencegah DBD, lanjut dia, kuncinya bukan di rumah sakit. Tetapi upaya masyarakat berperilaku hidup sehat dengan menjaga kebersihan lingkungan melalui Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).
“Melakukan Program PSN lebih digencarkan karena dinilai lebih efektif untuk memberantas nyamuk. Berbagai pihak perlu diajak bekerja sama untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, pentingnya menggerakkan serta memandirikan masyarakat. Mengingat masalah kesehatan publik sejatinya memerlukan kolaborasi banyak pihak, termasuk masyarakat,” katanya.
Sementara itu kegiatan yang dapat dilakukan agar terhindar dari DBD yakni menerapkan 3M plus yaitu menguras, menutup dan mendaur ulang. Menggunakan repellent atau obat anti nyamuk
Kemudian memasang kelambu di kamar tidur dan kasa pada setiap lubang ventilasi dan jendela. Mendapatkan vaksin Dengue dan konsumsi makanan bergizi yang mengandung vitamin.
"Tetap terapkan budaya hidup bersih dan sehat, segera lakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan terdekat apabila mengalami gejala DBD seperti panas, mual, sakit kepala, hingga muncul ruam merah pada kulit, agar bisa segera mendapatkan penanganan secara cepat dan tepat,” ujar Dini Anggraeni.
Baca juga: Dinkes masifkan penanganan stunting terkait kenaikan angka prevelensi
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024