Dinas Kesehatan Kota Tangerang Banten menghadirkan puskesmas pembantu (pustu) sebagai pelayanan kesehatan di tingkat kelurahan setelah  dimulainya integrasi pelayanan kesehatan primer (ILP).

"Keberadaan pustu untuk melalukan pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan yang disesuaikan dengan kearifan lokal daerah," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang Dini Anggraeni di Tangerang, Jumat, dalam keterangannya.

Dini juga mengatakan inovasi Cageur Jasa akan diintegrasikan fungsinya sebagaimana pustu dalam juknis ILP. Kader posyandu ke depan akan semakin ditingkatkan kualitasnya dan juga kesejahteraannya.

"Pemberian pelatihan untuk mencapai 25 kompetensi kader akan disesuaikan dengan jenjang kader dan pemberian insentifnya. Kesehatan masyarakat diharapkan semakin meningkat dengan adanya kunjungan rumah di luar hari buka posyandu," kata dia.

Baca juga: Orang tua di Kota Tangerang diimbau bawa anak ke puskesmas ikut imunisasi

Ia menambahkan, sejak akhir 2023, Dinkes sudah memfasilitasi pelatihan manajemen puskesmas, infrastruktur dari fisik hingga perangkat lunak, komunikasi dengan berbagai pihak.

"Termasuk dengan BPJS yang terus terbina. Semua dilakukan, guna memperkuat kerja sama dan mempercepat hadirnya ILP di tengah-tengah masyarakat," katanya.

Lalu, transformasi sistem kesehatan nasional akan benar-benar membuat pelayanan kesehatan, khususnya kesehatan primer akan semakin terintegrasi.

Misalnya penambahan pelayanan disertai peningkatan kualitas. Penambahan vaksin rutin menjadi 14, pemeriksaan ibu hamil dari empat menjadi enam kali dengan dua kali USG, 14 jenis screening sesuai siklus hidup menjadi nilai tambah hadirnya ILP ini.

"Integrasi pelayanan kesehatan primer mempermudah aksesibilitas masyarakat terhadap kesehatan. Pasalnya, layanan kesehatan didekatkan sampai ke wilayah," ujarnya.

Baca juga: Dinkes Kota Tangerang diminta tambah jam operasional puskesmas pasca Lebaran

Pewarta: Achmad Irfan

Editor : Bayu Kuncahyo


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024