Dewan Pengurus Daerah (DPD) Al Khairiyah Kota Cilegon mengusulkan kepada DPRD setempat agar honor para guru madrasah diniyah dinaikan setara dengan honor RT/RW.
"Dengan hormat kami kepada DPRD kota Cilegon, meminta honor guru madrasah diniyah dan guru mengaji disamakan dengan honor RT/RW," kata Ketua DPD Al-Khairiyah Kota Cilegon Hambasi Ghalib saat beraudiensi sekaligus silaturahmi dengan Ketua DPRD Kota Cilegon, H. Isro Mi'raj, Rabu.
Dalam audiensi tersebut Hambasi Ghalib juga meminta Perda Wajib Diniyah diberlakukan bagi SMP kecuali SDIT. Kemudian juga meminta anggaran pembinaan madrasah diniyah se Kota Cilegon melalui hibah pembangunan dan BOP Madrasah Diniyah.
Baca juga: Yandri Susanto harapkan DPD Al-Khairiyah siap hadapi dinamika zaman
Selain itu Hambasi juga meminta agar para guru madrasah setia pengabdian atau usia mengajar paling tua diberangkatkan umroh atau diberikan reward lainnya.
Diketahui jumlah guru honorer madrasah diniyah dan guru ngaji se Kota Cilegon mencapai kurang lebih 5.184 orang.
Oleh karena itu, lanjut Hambasi, kalkulasi yang diperoleh jauh dari honor RT/RW, dimana guru honorer madrasah diniyah hanya menerima Rp675 ribu per bulan sementara guru ngaji hanya Rp375 ribu per bulan yang tidak sebanding dengan honor RT/RW yang saat ini naik 100 persen yang asalnya Rp500 ribu naik menjadi Rp 1 juta per bulan.
Baca juga: Respons persoalan sosial, DPD Himpunan Pemuda Al-Khairiyah gelar kajian intelektual
Sementara itu Ketua DPRD Kota Cilegon, H. Isro Mi'raj menerima semua aspirasi yang disampaikan Ketua DPD Al-Khairiyah kota Cilegon.
"Mendengar apa yang sudah di sampaikan ketua DPD Al-Khairiyah kota Cilegon, secara pribadi menerima aspirasi yang di sampaikan. Hanya saja dalam menjalankan program yang di usulkan DPD Al-Khairiyah kota Cilegon butuh persetujuan dari pihak eksekutif atau Wali Kota Cilegon," katanya.
Menutup audiensi, Hambasi Ghalib mengungkapkan rasa senang dan bangganya terhadap tanggapan Ketua DPRD Kota Cilegon yang peduli kepada guru madrasah se-Kota Cilegon.
"Kami bangga dengan tanggapan Ketua DPRD kota Cilegon yang senantiasa memikirkan kondisi guru madrasah yang ada di kota Cilegon ini, dan insya Allah sesudah pertemuan ini pengurus DPD Al-Khairiyah Kota Cilegon akan berkunjung dan audiensi dengan Wali Kota Cilegon," katanya.
Baca juga: HPA Al Khairiyah edukasi generasi milenial bahaya LGBT
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023
"Dengan hormat kami kepada DPRD kota Cilegon, meminta honor guru madrasah diniyah dan guru mengaji disamakan dengan honor RT/RW," kata Ketua DPD Al-Khairiyah Kota Cilegon Hambasi Ghalib saat beraudiensi sekaligus silaturahmi dengan Ketua DPRD Kota Cilegon, H. Isro Mi'raj, Rabu.
Dalam audiensi tersebut Hambasi Ghalib juga meminta Perda Wajib Diniyah diberlakukan bagi SMP kecuali SDIT. Kemudian juga meminta anggaran pembinaan madrasah diniyah se Kota Cilegon melalui hibah pembangunan dan BOP Madrasah Diniyah.
Baca juga: Yandri Susanto harapkan DPD Al-Khairiyah siap hadapi dinamika zaman
Selain itu Hambasi juga meminta agar para guru madrasah setia pengabdian atau usia mengajar paling tua diberangkatkan umroh atau diberikan reward lainnya.
Diketahui jumlah guru honorer madrasah diniyah dan guru ngaji se Kota Cilegon mencapai kurang lebih 5.184 orang.
Oleh karena itu, lanjut Hambasi, kalkulasi yang diperoleh jauh dari honor RT/RW, dimana guru honorer madrasah diniyah hanya menerima Rp675 ribu per bulan sementara guru ngaji hanya Rp375 ribu per bulan yang tidak sebanding dengan honor RT/RW yang saat ini naik 100 persen yang asalnya Rp500 ribu naik menjadi Rp 1 juta per bulan.
Baca juga: Respons persoalan sosial, DPD Himpunan Pemuda Al-Khairiyah gelar kajian intelektual
Sementara itu Ketua DPRD Kota Cilegon, H. Isro Mi'raj menerima semua aspirasi yang disampaikan Ketua DPD Al-Khairiyah kota Cilegon.
"Mendengar apa yang sudah di sampaikan ketua DPD Al-Khairiyah kota Cilegon, secara pribadi menerima aspirasi yang di sampaikan. Hanya saja dalam menjalankan program yang di usulkan DPD Al-Khairiyah kota Cilegon butuh persetujuan dari pihak eksekutif atau Wali Kota Cilegon," katanya.
Menutup audiensi, Hambasi Ghalib mengungkapkan rasa senang dan bangganya terhadap tanggapan Ketua DPRD Kota Cilegon yang peduli kepada guru madrasah se-Kota Cilegon.
"Kami bangga dengan tanggapan Ketua DPRD kota Cilegon yang senantiasa memikirkan kondisi guru madrasah yang ada di kota Cilegon ini, dan insya Allah sesudah pertemuan ini pengurus DPD Al-Khairiyah Kota Cilegon akan berkunjung dan audiensi dengan Wali Kota Cilegon," katanya.
Baca juga: HPA Al Khairiyah edukasi generasi milenial bahaya LGBT
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023