Tiga wilayah Rukun Warga (RW) di Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang, mengikuti penilaian lomba ketahanan pangan tingkat Kota, setelah dinilai berhasil memanfaatkan lahan kosong untuk bertani tanaman produktif dalam memenuhi kebutuhan warga di masa pandemi.
Camat Tangerang yakni Zuldin di Tangerang Selasa mengatakan ketiga wilayah RW tersebut adalah RW 11 Kelurahan Tanah Tinggi, RW 6 Kelurahan Babakan dan RW 5 Kelurahan Kelapa Indah.
Ketiga wilayah RW tersebut sebelumnya telah mengikuti lomba ketahanan pangan tingkat kecamatan dan berhasil meraih juara sehingga berhak mengikuti lomba tingkat kota.
“Warga di tiga RW memanfaatkan lingkungannya untuk program ketahanan pangan dengan memanfaatkan lahan kosong dan pekarangan rumah untuk menanam tanaman produktif,” ujar Zuldin.
Adapun proses menanam tanaman produktif dilakukan warga secara gotong-royong dimulai dari pembibitan hingga mengelola hasil panen untuk dibagikan kembali ke warga. Selain tanaman produktif, warga setempat juga melakukan budidaya ikan air tawar.
“Upaya warga menjaga ketahanan pangan merupakan tindaklanjut dari sosialisasi dan pelatihan yang telah diikuti, terakhir warga juga mengikuti pelatihan BLK tingkat Kelurahan seperti budidaya ikan, budidaya tanaman juga pelatihan lainnya” kata Zuldin.
Adapun inovasi yang dilakukan oleh warga dalam menjaga ketahanan pangan telah memenuhi indikator penilaian seperti keberadaan rumah bibit, pemanfaatan pekarangan dan lahan tidur untuk budidaya tanaman dan ikan, serta pemanfaatan hasil panen sayur dan ternak menjadi olahan makanan.
“Sebelum pandemi pemkot Tangerang memiliki berbagai program ketahanan pangan seperti KWT, urban farming, pembibitan dan budidaya ternak, jadi sebagian besar warga sudah tidak kaget saat menjalani ketahanan pangan di masa pandemi ini,” katanya.
Menurut dia, dengan adanya lomba ketahanan pangan bertujuan memberikan apresiasi kepada warga yang telah bergotong royong serta mengembangkan inovasi dalam menjaga ketahanan pangan di lingkungan masing-masing.
Terkait penilaian, Zuldin mengatakan bila Tim Penilai yang terdiri dari Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Banten, Dinas Ketahanan Pangan Kota Tangerang, FKTS dan PKK telah melakukan peninjauan lapangan yang juga didampingi oleh Sekretaris Camat Abu Sofyan.
"Ke depannya warga di wilayah RW lain untuk bisa memanfaatkan lahan yang ada untuk bertani dalam membantu memenuhi kebutuhan pangan di masa pandemi," katanya.
Wali Kota Tangerang, Arief Wismansyah mengatakan Pemkot akan terus melakukan pengembangan program ketahanan pangan di tengah pandemi. Salah satunya seperti produksi benih tanaman pangan Hortikultura, penerapan metode Permakultur hingga urban farming.
Pengembangan ketahanan pangan yang dimaksud dengan mengoptimalkan peran pengurus KWT, Kampung Iklim dan Kampung Tematik untuk mengembangbiakkan bibit tanaman dan ikan yang bisa di konsumsi.
"Jadi yang biasanya dikelola di lahan-lahan masyarakat, Fasos-Fasum, sekarang bagaimana kita bisa mendistibusikan hingga ke lingkup keluarga," ujarnya.
Melalui pemberian dan pendistribusian berupa bibit tanaman dan ikan konsumsi, Wali Kota mengharapkan mampu membantu keluarga yang terdampak COVID-19 untuk ketersediaan pangan (lauk-pauk) harian warga.
"Bibit tanamannya kita siapkan, kantong polybag-nya kita siapkan, lalu kita bagikan ke rumah-rumah warga. Nanti setelah tumbuh besar, berbuah, berbunga dan lainnya bisa mereka nikmati sendiri. Jadi paling tidak kita membantu untuk kebutuhan pangan harian mereka," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020
Camat Tangerang yakni Zuldin di Tangerang Selasa mengatakan ketiga wilayah RW tersebut adalah RW 11 Kelurahan Tanah Tinggi, RW 6 Kelurahan Babakan dan RW 5 Kelurahan Kelapa Indah.
Ketiga wilayah RW tersebut sebelumnya telah mengikuti lomba ketahanan pangan tingkat kecamatan dan berhasil meraih juara sehingga berhak mengikuti lomba tingkat kota.
“Warga di tiga RW memanfaatkan lingkungannya untuk program ketahanan pangan dengan memanfaatkan lahan kosong dan pekarangan rumah untuk menanam tanaman produktif,” ujar Zuldin.
Adapun proses menanam tanaman produktif dilakukan warga secara gotong-royong dimulai dari pembibitan hingga mengelola hasil panen untuk dibagikan kembali ke warga. Selain tanaman produktif, warga setempat juga melakukan budidaya ikan air tawar.
“Upaya warga menjaga ketahanan pangan merupakan tindaklanjut dari sosialisasi dan pelatihan yang telah diikuti, terakhir warga juga mengikuti pelatihan BLK tingkat Kelurahan seperti budidaya ikan, budidaya tanaman juga pelatihan lainnya” kata Zuldin.
Adapun inovasi yang dilakukan oleh warga dalam menjaga ketahanan pangan telah memenuhi indikator penilaian seperti keberadaan rumah bibit, pemanfaatan pekarangan dan lahan tidur untuk budidaya tanaman dan ikan, serta pemanfaatan hasil panen sayur dan ternak menjadi olahan makanan.
“Sebelum pandemi pemkot Tangerang memiliki berbagai program ketahanan pangan seperti KWT, urban farming, pembibitan dan budidaya ternak, jadi sebagian besar warga sudah tidak kaget saat menjalani ketahanan pangan di masa pandemi ini,” katanya.
Menurut dia, dengan adanya lomba ketahanan pangan bertujuan memberikan apresiasi kepada warga yang telah bergotong royong serta mengembangkan inovasi dalam menjaga ketahanan pangan di lingkungan masing-masing.
Terkait penilaian, Zuldin mengatakan bila Tim Penilai yang terdiri dari Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Banten, Dinas Ketahanan Pangan Kota Tangerang, FKTS dan PKK telah melakukan peninjauan lapangan yang juga didampingi oleh Sekretaris Camat Abu Sofyan.
"Ke depannya warga di wilayah RW lain untuk bisa memanfaatkan lahan yang ada untuk bertani dalam membantu memenuhi kebutuhan pangan di masa pandemi," katanya.
Wali Kota Tangerang, Arief Wismansyah mengatakan Pemkot akan terus melakukan pengembangan program ketahanan pangan di tengah pandemi. Salah satunya seperti produksi benih tanaman pangan Hortikultura, penerapan metode Permakultur hingga urban farming.
Pengembangan ketahanan pangan yang dimaksud dengan mengoptimalkan peran pengurus KWT, Kampung Iklim dan Kampung Tematik untuk mengembangbiakkan bibit tanaman dan ikan yang bisa di konsumsi.
"Jadi yang biasanya dikelola di lahan-lahan masyarakat, Fasos-Fasum, sekarang bagaimana kita bisa mendistibusikan hingga ke lingkup keluarga," ujarnya.
Melalui pemberian dan pendistribusian berupa bibit tanaman dan ikan konsumsi, Wali Kota mengharapkan mampu membantu keluarga yang terdampak COVID-19 untuk ketersediaan pangan (lauk-pauk) harian warga.
"Bibit tanamannya kita siapkan, kantong polybag-nya kita siapkan, lalu kita bagikan ke rumah-rumah warga. Nanti setelah tumbuh besar, berbuah, berbunga dan lainnya bisa mereka nikmati sendiri. Jadi paling tidak kita membantu untuk kebutuhan pangan harian mereka," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020