Jakarta (ANTARA) - Menteri Perdagangan Agus Suparmanto menjelaskan pihaknya telah berkoordinasi dengan distributor guna melaksanakan operasi pasar untuk komoditas gula pasir yang harganya semakin tinggi di atas harga acuan.
Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS), harga rata-rata gula pasir Nasional hingga Rabu (11/3) ini sudah mencapai Rp17.400 per kilogram. Harga tersebut lebih tinggi dibandingkan harga acuan tingkat konsumen sebesar Rp12.500 per kg.
"Jadi pada dasarnya stok ini masih cukup. Kita juga akan operasi pasar sesegera mungkin, kemarin sudah bicara dengan distributor, ini ada stok sekitar 160.000 ton saat ini," kata Mendag Agus Suparmanto saat ditemui usai Dialog Nasional Perdagangan di Jakarta, Rabu.
Mendag menjelaskan bahwa saat ini stok gula pasir di tingkat distributor masih tersedia sebanyak 160.000 ton. Oleh karena itu, ia meminta agar para distributor segera mengeluarkan stok untuk menahan harga gula yang kian merangkak tinggi.
Ia menargetkan bahwa stok gula akan dikeluarkan sesegera mungkin dengan harga jual sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET), yakni Rp12.500 per kilogram.
"Harus sesuai HET, nanti kita lihat. Kita segera mungkin, kemarin kita sudah ada komitmen 2-3 hari akan keluar karena stoknya sudah siap, bukan tidak ada," kata Agus.
Selain itu, impor gula yang akan masuk hingga akhir Maret ini mencapai 260.000 ton. Volume tersebut merupakan bagian dari izin impor yang diterbitkan Kementerian Perdagangan pada tahun ini.
Sebelumnya, Kementerian Perdagangan telah menerbitkan Surat Persetujuan Impor (PI) untuk komoditas gula kristal mentah (GKM) sebanyak 438.802 ton sebagai bahan baku gula kristal putih (GKP) yang dikonsumsi masyarakat.
Dari SPI yang telah diterbitkan itu, Perum Bulog mendapat penugasan impor gula mentah "raw sugar" sebesar 29.750 ton. Bulog mempertimbangkan akan mengimpor dari negara yang berdekatan, seperti Thailand, Australia dan India, agar proses pengiriman lebih cepat.