Lebak (ANTARA) - Masyarakat yang terdampak bencana banjir bandang di Kabupaten Lebak, Banten, mulai terserang penyakit gatal-gatal, pilek, dan batuk-batuk.
"Kami bersama keluarga mulai terserang penyakit gatal-gatal, pilek, dan batuk-batuk," kata Yani, korban banjir bandang yang ditampung di Gedung PGRI Kecamatan Sajira, Kamis.
Korban bencana banjir kini menempati pos pengungsian dengan tidur beralaskan tikar dan terpal serta pakaian hanya yang melekat di badan mereka.
Warga tidak sempat untuk mengambil pakaian maupun peralatan lainnya karena banjir bandang begitu cepat hingga merendamkan perkampungan.
Beruntung, kata dia, masyarakat selamat hingga tinggal di posko pengungsian.
Saat ini, warga yang tinggal di pengungsian, Gedung PGRI Kecamatan Sajira, sekitar 1.000 orang mulai terserang penyakit gatal-gatal juga pilek, batuk, dan diare.
"Kami merasa lega bisa mendatangi posko kesehatan untuk pengobatan," katanya menjelaskan.
Rohman, warga Sajira, mulai terserang gatal-gatal di sekujur tubuhnya karena tempat tidur tidak layak dan pakaian sudah 3 hari belum diganti.
Saat ini, dia bersama dua anak dan isteri sudah 2 hari tinggal di posko pengungsian, Gedung PGRI Kecamatan Sajira.
"Kami sudah menjalani pengobatan di posko kesehatan itu, kemudian diberikan salep antigatal dan obat panas dingin atau parastamol," katanya.
Sementara itu, petugas posko kesehatan di Gedung PGRI Kecamatan Sajira Ani mengakui bahwa banyak warga yang tinggal di pengungsian terserang penyakit gatal, diare, dan ISPA.
Mereka tinggal di pengungsian yang lingkungannya tidak sehat. Ditambah lagi pakaian mereka sudah 3 hari belum diganti.
Mereka, lanjut dia, juga menjalani pengobatan karena terkena penyakit ISPA, rematik, batuk, demam, diare, dan gatal-gatal.
"Kami hari ini sudah mengajukan obat-obat ke Dinas Kesehatan Lebak karena obat-obatan sudah menipis, terutama obat salep untuk penyembuhan gatal-gatal," kata Ani.