Pekanbaru (ANTARA) - Satuan tugas penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (Satgas Karhutla) Provinsi Riau mengantisipasi kemunculan titik-titik panas yang terdeteksi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) di wilayah itu sejak awal pekan ini.
Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Jim Gafur di Pekanbaru, Selasa, mengatakan hingga saat ini Satgas Karhutla masih terus siaga di wilayah rawan, terutama di wilayah pesisir Riau.
"Setiap ada informasi hotspot (titik panas) kita tindak lanjuti dengan ground check," kata Jim.
Pada awal pekan ini, BMKG Stasiun Pekanbaru mendeteksi kemunculan titik-titik panas yang mengindikasikan kebakaran hutan dan lahan di empat kabupaten di Provinsi Riau. Bahkan, titik panas tetap bertahan pada Selasa pagi ini.
Kepala BMKG Pekanbaru, Sukisno mengatakan seluruh titik panas yang terdeteksi melalui pencitraan satelit Terra dan Aqua memiliki tingkat kepercayaan di atas 50 persen.
"Dua titik panas terpantau di Bengkalis dan masing-masing satu titik menyebar di Siak, Rokan Hilir dan Pelalawan," katanya.
Baca juga: BPBD Lebak imbau petani waspadai kebakaran hutan
Di Bengkalis, dua titik panas dengan tingkat kepercayaan 50-60 persen terdeteksi di Kecamatan Mandau dan Rupat. Sementara di Pelalawan, titik panas terpantau di Kecamatan Kuala Kampar, kemudian di Rokan Hilir terdeteksi di Bagan Sinembah dan satu titik di Siak terdeteksi di Kecamatan Siak Sri Indrapura.
Ia menjelaskan dari lima titik panas tersebut, satu di antaranya dipastikan sebagai titik api atau indikasi kuat adanya kebakaran hutan dan lahan dengan tingkat kepercayaan di atas 70 persen.
Satu titik api yang berdasarkan pencitraan satelit berada pada level kepercayaan 100 persen berada di Kecamatan Bagan Sinembah, Kabupaten Rokan Hilir.
Jim juga menuturkan bahwa Satgas Karhutla turut menyiagakan lima helikopter serta satu unit pesawat modifikasi cuaca yang merupakan bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Helikopter yang disiagakan itu di antaranya jenis Kamov KA-32, Mi8-MTV RA-22700, Mi8-MTV RA- 22582, dan Sikorsky S61 N5193Y. Empat heli dari BNPB itu dipergunakan untuk operasi pengeboman air yang mampu memuntahkan 4 ton air.
Jim memastikan meskipun usai libur Lebaran, tim gabungan TNI, Polri, Manggala Agni, Masyarakat Peduli Api, BPBD Riau dan instansi lainnya yang terlibat dalam Satgas Karhutla tetap menggelar operasi patroli dan penanggulangan, baik darat maupun udara.
Bahkan, pada bulan Ramadhan pun tim tetap bertugas sekuat tenaga menjaga Riau bebas Karhutla, ujarnya.
Provinsi Riau sendiri telah mengaktifkan Satgas Karhutla setelah menetapkan status siaga darurat sejak 19 Februari hingga 31 Oktober 2019 mendatang.
Kepala BPBD Riau, Edwar Sanger mengatakan lebih dari 3.000 hektare lahan di provinsi Riau terbakar selama 2019 ini.
Kebakaran terluas terjadi di wilayah pesisir, seperti Bengkalis, Dumai, Rokan Hilir, Meranti, dan Siak. Selain itu, kebakaran juga melanda Kota Pekanbaru, Pelalawan, Rokan Hulu, Kampar, Inhil, Inhu dan Kuansing.
Baca juga: 20 kebakaran hutan dan lahan terjadi di Bengkalis, Riau selama Mei
Baca juga: 15 perahu nelayan Indramayu, Jabar terbakar