Serang (ANTARA) - Banten menyelenggarakan acara Festival Kopi se-Banten yang bertempat di halaman kantor Bupati Serang yang dimulai dari jam 09.00 sampai dengan selesai, acara ini merupakan inisiasi mantan Menteri Pertanian, Anton Apriyantono.
Festival Kopi Banten dibuka dengan menandatangani surat kerja sama antara komunitas kopi dan petani kopi yang ditandatangani oleh Bupati Serang, Ratu Tatu Chasanah, Rabu.
Diadakannya Festival Kopi Banten ini agar Banten memiliki kompetensi yang kuat, dan Banten menjadi sentra kopi terbaik nasional. Adapun penghasil kopi terbaik di Banten yaitu Serang, Pandeglang, dan Lebak.
“Saya ingin di Banten ini mendirikan banyak kedai kopi agar anak muda bisa berpikir dan mencari inspirasi untuk kopi di Banten, dan itu bukan lah hal yang sulit karena pemerintah Banten pun akan memfasilitasi dan men-suport banyaknya kedai kopi di Banten," kata Tatu.
Setelah acara sambutan, Bupati Serang mengunjungi bazar kopi yang ada di halaman kantor nya untuk mencicipi berbagai jenis kopi dan mempersilahkan pengunjung untuk mencicipi kopi yang disediakan oleh panitia. Hampir semua daerah di Banten ikut memeriahkan acara festival kopi ini seperti Serang, Tangerang, Lebak, Pandeglang, dan Cilegon yang mempunyai ciri khas kopi nya masing-masing.
Adapun kopi yang bisa didapatkan didaerah Banten ini yaitu di perkebunan kopi Gunung Karang, Gunung Asepan, dan Gunung Pulosari.
Kebanyakan biji kopi dari festival ini diperoleh dari biji kopi impor, hal tersebut yang membuat Banten ikut tergerak untuk memajukan kopi disini agar banyak peminat nya.
“Kopi di Banten memiliki potensi yang luar biasa, hanya saja menjadi kopi pasar, karena belum di tangani dengan serius, pemahaman terkait pelestarian ini harus menjadi perhatian setiap pihak, agar kopi di Banten terhindar dari praktik tata niaga dan lainnya,” kata Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten Agus M Tauchid.
Pada festival kopi, Bupati juga mengadakan beberapa lomba. Diantara nya lomba seduh manual, lomba bedah buku, lomba foto dan pameran. Di halaman kantor Bupati serang juga menyediakan perpustakaan keliling dari Pusda yang bertujuan untuk menambah minat baca yang berkurang.