Tangerang (ANTARA) - Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menindak tegas pedagang di Pasar Serpong yang kembali berjualan di jalan setelah sebelumnya dilakukan penertiban pada Kamis (16/10).
"Jika bandel, akan ada sanksi sesuai peraturan daerah. Sebab Penataan dilakukan bukan untuk mematikan usaha warga, melainkan untuk menciptakan ketertiban dan keadilan bagi semua pedagang," kata Wakil Wali Kota Tangerang Selatan Pilar Saga Ichsan di Tangerang, Jumat.
Pilar menegaskan penataan Pasar Serpong merupakan program besar Wali Kota Benyamin Davnie. Selain itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten akan membangun flyover Serpong yang direncanakan pada 2027 atau 2028.
“Maka itu ini momen yang tepat karena sejalan dengan rencana pembangunan flyover dari Pemprov Banten,” ujar dia.
Baca juga: Pameran otomotif dorong penerimaan pajak, tumbuhkan ekonomi daerah
Untuk memastikan tak ada lagi pedagang di jalan, Pemkot Tangerang Selatan menyiagakan petugas 1x24 jam untuk memantau agar tidak ada yang kembali ke jalan.
Selain itu Pemkot Tangerang Selatan telah berkoordinasi dengan PT Pembangunan Investasi Tangerang Selatan (PITS) untuk bisa memberikan keringanan selama masa penyesuaian
"Sudah disiapkan lebih dari 120 kios dan los untuk menampung pedagang yang selama ini berjualan di luar area pasar," katanya.
Sebelumnya Pemerintah Kota Tangerang Selatan pada hari Kamis, melakukan penertiban pedagang pasar Serpong yang berjualan di jalan untuk kembali ke dalam.
Penertiban dilakukan dengan prinsip humanis dan swadaya. Selain itu, tahapan juga dilakukan sesuai peraturan yang berlaku, mulai dari pendekatan persuasif, sosialisasi, rapat gabungan, hingga surat peringatan kepada para pedagang. Terhadap grobak yang ditinggalkan pedagangnya, Pilar telah mengintruksikan untuk diangkut.
Keberadaan PKL di bahu jalan kerap menimbulkan kemacetan dan membahayakan pengguna jalan. “Kita ingin lalu lintas aman, tertib, dan tidak kumuh. Pernah ada yang tertabrak motor karena jualan di pinggir jalan. Ini banyak mudaratnya, jadi harus kita tertibkan,” kata Pilar.
Baca juga: 84 ribu siswa di Tangsel terima manfaat program MBG
