Lebak (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak mengimbau nelayan mewaspadai gelombang setinggi 4 meter di Selatan Pandeglang, Selat Sunda Barat Pandeglang, dan Perairan Selatan Lebak untuk menghindari kecelakaan laut.
"Kami berharap semua nelayan tradisional dapat mematuhi peringatan kewaspadaan cuaca buruk itu," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Febby Rizky Pratama di Lebak, Banten, Senin.
Berdasarkan laporan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) tinggi gelombang 4 meter terjadi di Perairan Selatan Pandeglang, Selat Sunda Barat Pandeglang,dan Perairan Selatan Lebak sepanjang Senin (13/10).
Selain itu juga wisatawan dilarang berenang di sekitar pantai Pantai Binuangeun, Tanjung Panto, Suka Hujan, Cihara, Cibobos, Panggarangan, Bayah dan Sawarna, karena bisa menimbulkan korban jiwa dengan tinggi gelombang 4 meter.
Baca juga: Waspadai potensi hujan di sejumlah kota, termasuk Serang
Oleh karena itu, lanjut dia, peringatan kewaspadaan tersebut disampaikan untuk menghindari kecelakaan laut yang kerapkali dialami nelayan.
Para nelayan juga disarankan agar menggunakan pakaian pelampung dan wisatawan yang mengunjungi pesisir selatan Banten agar tidak berenang di sekitar pantai, karena khawatir menimbulkan kecelakaan laut.
"Kami minta nelayan tetap waspada dan jika melaut agar menggunakan peralatan keselamatan dengan memakai pelampung," katanya.
Sementara itu, sejumlah nelayan di TPI Bayah Kabupaten Lebak mengatakan dalam dua bulan terakhir tinggi gelombang perairan Lebak berkisar 2,5 meter sampai 4,0 meter.
Dampaknya tangkapan relatif menurun drastis sehingga ratusan nelayan di TPI Tanjung Panto sebagian besar tidak melaut.
"Kami lebih baik istirahat di rumah karena kondisi laut cukup berbahaya dengan tinggi gelombang 4 meter itu," kata Dani (55) nelayan TPI Tanjung Panto Kabupaten Lebak.
Baca juga: Siklus banjir rob bulanan hantui warga pesisir Kota Serang
