Tangerang (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang, Banten berkolaborasi dengan Polres Metro Tangerang Kota dalam meningkatkan pengawasan peredaran hewan kurban terkait kesehatan, kelengkapan dokumen pengiriman hingga pembinaan pedagang mengenai lalu lintas sekaligus mobilitas angkutan hewan.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kota Tangerang Muhdorun di Tangerang, Selasa, mengatakan peningkatan pengawasan hewan kurban sepekan menjelang Idul Adha guna memberikan keamanan kepada pembeli.
"Selama kegiatan pengawasan, kami menerjunkan Tim Kesehatan Hewan secara khusus untuk memeriksa kondisi fisik, kesehatan, serta kelengkapan dokumen pengiriman hewan ternak yang harus dimiliki para pedagang di lapak-lapak hewan kurban yang tersebar di berbagai wilayah,” ujar Muhdorun.
Baca juga: Sapi kurban dari Presiden Prabowo di Kota Tangerang berbobot 1,15 Ton
Pembinaan tersebut dilakukan untuk memastikan peningkatan mobilitas angkutan hewan kurban tidak akan mengganggu kenyamanan masyarakat maupun pengguna jalan di Kota Tangerang.
“Tidak hanya itu, selama pengawasan kemarin juga menggandeng Polres Metro Tangerang Kota untuk memberikan edukasi kepada para pedagang agar mobilitas angkutan hewan kurban yang meningkat menjelang Idul Adha ini bisa diatur sedemikian mungkin yang tidak mengganggu kenyamanan masyarakat,” katanya.
Baca juga: 120 pelajar Kota Tangerang dikukuhkan jadi kader pangan aman sehat
Sementara itu, DKP Kota Tangerang mencatat kebutuhan hewan kurban mencapai sekitar 17.000 ekor atau meningkat 10 persen dibanding penjualan tahun lalu.
"Tahun ini kami memperkirakan kebutuhan hewan kurban mencapai sekitar 17.000 ekor, dengan dominasi kambing dan sapi. Sementara kebutuhan sapi diprediksi berada pada kisaran 6.000 ekor hingga 7.000 ekor," kata Muhdorun
Ia menjelaskan pada tahun 2024, tercatat ada 229 lapak penjual yang menjual 6.482 ekor sapi, 10 ekor kerbau, 6.503 ekor kambing, dan 3.062 ekor domba.
"Pemkot Tangerang akan terus memperketat pengawasan lalu lintas hewan kurban untuk memastikan hewan yang masuk ke wilayah Kota Tangerang dalam kondisi sehat dan bebas dari penyakit, terutama Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), serta Lumpy Skin Disease (LSD)," kata dia.
Baca juga: SPMB SD Kota Tangerang dimulai 2 Juni dan SMP 19 Juni