Lebak (Antaranews Banten) - Populasi "meong congkok" atau kucing hutan jenis Felis bengalensis di Kabupaten Lebak, Banten meresahkan karena banyak warga kehilangan ternak ayam.
"Kami sepekan terakhir ini sekitar 25 ayam kampung dimakan binatang meong congkok itu," kata Samian (50), warga Desa Rangkasbitung Timur Kabupaten Lebak, Minggu.
Populasi kucing hutan sangat merugikan masyarakat karena hampir setiap hari ternak ayam dimangsa binatang itu.
Mereka populasi meong congkok keluar dari hutan dan mendatangi perkampungan warga untuk mencari ternak ayam.
Populasi meong congkok itu juga terkadang berkelompok antara tiga sampai enam ekor mendatangi perkampungan.
Sebab, banyak ternak ayam milik warga diliarkan,sehingga mudah memangsanya.
"Kami kesulitan untuk menangkap meong congkok itu, karena begitu liar juga melakukan perlawanan," katanya menjelaskan.
Begitu juga Ade (45) warga Kecamatan Kalanganyar Kabupaten Lebak mengaku bahwa dirinya sejak sepekan terakhir ini kehilangan ternak ayam sebanyak 20 ekor karena dimangsa binatang kucing hutan.
Biasanya, populasi kucing hutan itu memangsa ayam saat perkampungan tidak ada warga.
"Kami pernah mengejar binatang itu setelah memakan ayam,namun mereka begitu cepat lari ke hutan," katanya menjelaskan.
Ia mengatakan, saat ini populasi satwa meong congkok yang memangsa ternak milik masyarakat akibat habitatnya terganggu adanya alih fungsi lahan.
Apalagi, wilayah Kabupaten Lebak dilintasi proyek pembangunan jalan tol Serang-Panimbang.
Selain itu juga banyak pegunungan dieksploitasi pertambangan pasir dan batu.
"Kami yakin meong congkok itu liar memangsa ternak ayam akibat habitatnya beralih fungsi itu," katanya.
Populasi "Meong Congkok" Di Lebak Resahkan Pemilik Ternak
Minggu, 6 Januari 2019 21:28 WIB
Kucing hutan sangat merugikan masyarakat karena hampir setiap hari ternak ayam dimangsa