Tangerang (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang Banten mengungkapkan produk organik untuk pupuk dari mesin Refused Derived Fuel (RDF) di TPA Rawa Kucing dapat digunakan untuk pakan maggot.
"Setelah kita lakukan penerapan selama seminggu, ternyata produk organik untuk pupuk itu juga dapat digunakan sebagai pakan maggot. Langkah ini pun sudah dilakukan di ITF Jatiuwung," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang Wawan Fauzi di Tangerang, Rabu.
Mesin RDF di TPA Rawa Kucing mengoperasikan dua lini produksi dengan kapasitas masing-masing 25 ton sampah per hari atau 50 ton municipal solid waste (MSW) per hari. Hasilnya, 50 ton sampah tersebut diolah menjadi 25 hingga 30 ton RDF per hari.
Ada 50 ton sampah yang masuk mesin RDF juga menghasilkan 20-25 ton produk organik yang kini dikelola jadi kompos dan pakan maggot di ITF Jatiuwung. Dari Maggot terjadi biokonversi dan dapat mendegradasi produk organik dengan cepat, tidak berbau dan menghasilkan kompos organik,” katanya.
Baca juga: DLH target mesin RDF olah sampah jadi batu bara beroperasi Desember
Ia pun menjelaskan, sistem maggot satu ton produk organik mesin RDF dapat memproduksi 15 karung kompos. Sedangkan maggotnya selain dapat memakan habis sampah atau produk organik, maggot siap panen juga dapat dimanfaatkan sebagai pakan hewan ternak.
“Hasil maggot pun juga dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak yang kaya protein dan nutrisi. Pupuk dan pakan ikan yang diproduksi lewat maggot ini pun dapat dimanfaatkan masyarakat secara gratis,” tambahnya.
Dengan budi daya maggot, DLH hanya butuh waktu dua hari dalam mendaur ulang sampah organik yang biasanya membutuhkan 40 hari lamanya. "Ini bagian dari memaksimalkan potensi yang ada," ujarnya.
Baca juga: Bulan ini, RDF di TPA Rawa Kucing Tangerang beroperasi