Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Lebak, Provinsi Banten melakukan pendataan areal tanaman padi yang terdampak banjir akibat curah hujan tinggi pada Senin (2/12) hingga Selasa (3/12).
"Kami kini tengah melakukan pendataan inventarisasi areal tanaman padi yang terdampak banjir," kata Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Deni Iskandar di Lebak, Rabu.
Areal tanaman padi yang terendam banjir tersebut, atas laporan koordinator wilayah (korwil) dan petugas penyuluh lapangan (PPL) di tingkat kecamatan.
Saat ini, petugas tengah melakukan pendataan areal tanaman padi yang terdampak banjir akibat curah hujan tinggi sejak dua hari terakhir.
Baca juga: Rumah warga terdampak banjir di Lebak bertambah jadi 1.345 unit
Baca juga: Rumah warga terdampak banjir di Lebak bertambah jadi 1.345 unit
Pemerintah Kabupaten Lebak memastikan areal tanaman padi yang terdampak banjir hingga mengakibatkan puso kemungkinan mendapatkan bantuan pemerintah daerah dari anggaran belanja tidak terduga (BTT).
Selain itu, pihaknya mengajukan kepada Kementerian Pertanian agar petani yang mengalami puso mendapatkan bantuan sarana produksi pangan.
Namun, katanya, jika petani itu masuk dalam program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) maka akan segera dicairkan dana asuransi tersebut.
"Kami berkomitmen untuk membantu petani yang puso akibat terdampak banjir agar mereka bisa kembali tanam sehingga mendukung program swasembada pangan," kata alumnus Fakultas Pertanian UGM Yogyakarta itu.
Ia mengatakan areal tanaman padi di Kabupaten Lebak terdampak banjir itu, terjadi di wilayah selatan Lebak, meliputi Kecamatan Banjarsari, Malingping, Wanasalam, Gunungkencana, Panggarangan, Bayah, Cijaku, dan Cigemblong.
Baca juga: Warga terdampak banjir di Lebak dapat bantuan makanan
Baca juga: Warga terdampak banjir di Lebak dapat bantuan makanan
Selain itu, wilayah Lebak tengah, meliputi Kecamatan Cibadak, Kalanganyar, Rangkasbitung, Sajira, Maja, Curugbitung, dan Cipanas.
"Kami berharap areal tanaman padi yang tergenang banjir tidak melebihi dua hari, karena dipastikan batang tanaman mati," katanya.
Ketua Kelompok Tani Sukabungah Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak Ruhiana mengatakan sekitar puluhan hektare tanaman padi di wilayah itu terendam banjir, sedangkan pipa untuk pompanisasi juga terseret banjir yang deras.
Tanaman padi di wilayah itu berusia tanam antara 50-60 hari dan dipastikan awal 2025 sudah mulai panen.
"Kami berharap banjir segera surut sore ini dan tanaman padi bisa dipanen dan jika tergenang sampai Kamis (5/12) mengalami kerusakan dan bisa terancam puso," katanya.