Tangerang (ANTARA) - Pemerintah Kota Tangerang Banten menargetkan Gebyar Gerakan Anak Tangerang Sehat dan cerdas dapat melayani 805 anak balita stunting, untuk dapat diberikan tatalaksana rujukan yang spesifik.
Asisten II Sekda Kota Tangerang Ruta Ireng Wicaksono di Tangerang Selasa mengatakan, tatalaksana gizi buruk di Kota Tangerang telah dilakukan 100 persen di seluruh puskesmas di Kota Tangerang.
Hal itu untuk meningkatkan tatalaksana terhadap balita stunting sebagai intervensi spesifik sesuai dengan Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Balita Stunting yang telah ditetapkan oleh Kemenkes.
"Maka, Pemkot Tangerang menggelar Gebyar Gerakan Anak Tangerang Sehat dan Cerdas untuk dapat diberikan tatalaksana rujukan yang spesifik," kata Ruta Ireng di RSUD Kota Tangerang.
Pada hari Selasa ini, Dinas Kesehatan Kota Tangerang menggelar Gebyar Gerakan Anak Tangerang Sehat dan Cerdas di enam Rumah Sakit rujukan pelayanan balita stunting.
Baca juga: Keluarga miskin ekstrem di Kota Tangerang dapat bantuan modal usaha
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang dr Dini Anggareni mengatakan, anak-anak yang mengikuti kegiatan ini adalah yang sudah tertangani oleh puskesmas dan membutuhkan penanganan khusus oleh para dokter anak di RS rujukan.
"Di sini, anak-anak dilakukan pemeriksaan secara lebih spesifik oleh dokter-dokter profesional, yang selanjutnya mendapat pemantauan khusus dengan target peningkatan berat badan atau terlepas dari kasus stunting," kara dr Dini.
dr Dini menjelaskan, saat ini prevalensi stunting berdasarkan e-PPGBM di Kota Tangerang menunjukkan angka sebesar 5,6 persen.
Sebelumnya, pada tahun 2023 hasil survei kesehatan Indonesia Kota Tangerang menunjukkan prevalensi stunting pada balitas sebesar 17,6 persen. "Angka ini naik dari sebelumnya pada tahun 2022 di angka 11,8 persen," ujarnya.
Baca juga: Pemkot Tangerang salurkan bansos untuk keluarga balita risiko stunting