Tangerang (ANTARA) - Pemerintah Kota Tangerang, Provinsi Banten memberikan bantuan modal usaha senilai Rp20 juta per kepala keluarga kepada keluarga miskin ekstrem yang memiliki anak stunting.
"Bantuan modal usaha ini diberikan disertai pelatihan kewirausahaan. Dengan adanya bantuan ini, kesejahteraan dan kemandirian ekonomi masyarakat bisa meningkat, terutama bagi keluarga miskin ekstrem yang memiliki balita stunting," kata Pj Wali Kota Tangerang Dr. Nurdin dalam paparan di ajang Apresiasi Kinerja Pemerintah Daerah (AKPD) 2024 yang diselenggarakan oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) di Jakarta, Senin.
Ia mengatakan bantuan diberikan kepada 104 keluarga miskin ekstrem yang telah didata sebelumnya oleh Dinas Sosial. Bantuan tersebut mencakup perbaikan fisik rumah dan peningkatan kapasitas ekonomi keluarga penerima manfaat.
"Bantuan yang diberikan meliputi pembangunan ruang usaha di rumah, pendampingan pelatihan keterampilan usaha, hingga bantuan modal usaha dan bahan pokok untuk mendukung keberlanjutan usaha keluarga tersebut," katanya.
Baca juga: Pemkot Tangerang salurkan bansos untuk keluarga balita risiko stunting
Program lain yang dijalankan Pemkot Tangerang dalam menurunkan stunting dan kemiskinan ekstrem adalah pemberian tablet tambah darah dan konsultasi kesehatan bagi calon pengantin untuk mencegah penyakit turunan. Lalu program ibu hamil dengan memastikan empat kali kunjungan ke Puskesmas.
"Kami punya posyandu aktif, dengan 1.400 posyandu di seluruh kota dan kader di setiap RT, lalu kami juga kerja sama dengan enam rumah sakit, khusus untuk menangani anak stunting, di mana semua biaya ditanggung pemerintah daerah, termasuk transportasi rujukan," katanya.
Dari sektor pendidikan, Pemkot Tangerang menjalankan program beasiswa "Tangerang Cerdas" yakni bantuan Rp80 ribu per bulan untuk siswa SD dan Rp100 ribu untuk siswa SMP dari keluarga yang terdata dalam data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS).
"Kami sebutnya Program Sekolah Gratis termasuk untuk swasta, dengan subsidi Bantuan Beasiswa Non-Personal bagi siswa yang masuk DTKS di sekolah swasta dan bantuan Beasiswa Mahasiswa, untuk mendorong pendidikan tinggi bagi keluarga miskin ekstrem," katanya.
Baca juga: 2025, Pemkot Tangerang prioritaskan layanan publik