Tangerang (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang, Banten, memulai persiapan pembentukan tim koordinasi daerah penanggulangan zoonosis dan penyakit infeksius baru.
Sekretaris Dinkes Kota Tangerang dr. Darto, di Tangerang, Senin, mengatakan pembentukan tim tersebut sebagai tindak lanjut Peraturan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI Nomor 7 Tahun 2022 tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Zoonosis serta Penyakit Infeksius Baru.
Tim tersebut akan melibatkan berbagai OPD di antaranya Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah, BPBD, RSUD, Bapenda, DKP, DLH, Diskominfo, Disperindagkop UKM hingga camat dan lurah se-Kota Tangerang.
Pembentukan tim koordinasi daerah penanggulangan zoonosis dan penyakit infeksius baru ditujukan untuk memastikan efektivitas penanggulangan dan pengendalian penyakit yang dapat menular dari hewan ke manusia atau zoonosis.
Baca juga: Keluarga miskin ekstrem di Kota Tangerang dapat bantuan modal usaha
Selain itu, juga memastikan efektivitas penanggulangan dan pengendalian penyakit infeksius baru yang dapat mengancam kesehatan masyarakat. Melalui tim koordinasi daerah ini, diharapkan dapat meningkatkan efektivitas pengendalian dan pencegahan penyakit dengan membangun kolaborasi berbagai sektor, baik di tingkat pemerintahan daerah maupun masyarakat.
Ia menjelaskan, pembentukan tim koordinasi di tingkat kota seperti ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan global, regional, dan nasional.
Indonesia, menurut dia, sudah memelopori kegiatan One Health pada saat memegang Presidensi G20 dan ketika memegang Keketuaan ASEAN. Artinya, di tingkat kota dan kabupaten jelas perlu ada kegiatan lintas sektor untuk penerapan One Health ini.
”Dengan terbentuknya tim ini diharapkan upaya penanggulangan zoonosis dan penyakit infeksius baru dapat berjalan lebih optimal dan terarah,” katanya.
Baca juga: Pemkot Tangerang maksimalkan layanan PDP ODHA di puskesmas dan RS
Direktur Pascasarjana Universitas YARSI Prof Tjandra Yoga Aditama mengungkapkan penyakit yang bersumber dari binatang atau zoonosis merupakan salah satu kemungkinan penyebab pandemi mendatang. Bersama penyakit lain seperti berbagai jenis influenza, infeksi virus korona, penyakit “X”, dan lain-lain.
Oleh karena itu, ada tiga hal penting menjaga kesehatan masyarakat. Pertama, kebijakan agar selalu memperhatikan aspek dan dampak kesehatan, yang dikenal sebagai pembangunan berwawasan kesehatan.
Kedua, program promotif preventif benar-benar harus dilaksanakan dengan porsi yang utama, tidak cukup dengan slogan semata.
"Ketiga, kita semua anggota masyarakat perlu terus menjaga kesehatan kita dan keluarga. Serta, selalu menerapkan pola hidup bersih dan sehat setiap harinya,” katanya.
Baca juga: Dinkes Kota Tangerang imbau masyarakat waspadai diare hingga DBD