Tangerang (ANTARA) - Pemerintah Kota Tangerang membuat tanggul sementara menggunakan kisdam dalam penanganan darurat mengatasi banjir yang merendam pemukiman warga di Periuk akibat tanggul di Kali Leduk yang jebol dengan panjang mencapai tujuh meter.
“Saat ini kami sedang berupaya menanggulangi tanggul yang jebol dengan membuat tanggul sementara agar air tidak bertambah tinggi,” kata Kepala Dinas PUPR Kota Tangerang, Taufik Syahzeni di Tangerang, Minggu.
Ia mengatakan banjir di wilayah Periuk awalnya disebabkan oleh luapan air dari Kali Leduk yang sempat melampaui tanggul. Kondisi ini diperburuk dengan jebolnya tanggul di sekitar Jembatan Alamanda dan RW 22.
Baca juga: Wisudawan Tangerang diajak manfaatkan peluang jadi pilihan karier
Tim dari dinas PUPR Kota Tangerang pun terus berupaya memperbaiki tanggul yang jebol dengan material serta mengerahkan semua sumber daya untuk memastikan segera tertutup dan air tidak meluap lebih jauh.
"Kami akan bekerja semaksimal mungkin agar air tidak lagi masuk melalui tanggul yang jebol. Sebanyak 95 personil sudah kita kerahkan dalam penanganan banjir di Periuk,” kata dia.
Selain itu, Dinas PUPR telah membangun dermaga apung untuk mempermudah mobilisasi pekerja dan material ke lokasi tanggul yang sulit dijangkau.
"Ini untuk percepatan penanganan banjir yang terjadi agar ketinggian air tidak terus bertambah dan merendam pemukiman warga lainnya," kata dia.
Penjabat Wali Kota Tangerang Dr. Nurdin mengatakan telah menginstruksikan seluruh OPD terkait untuk membantu menangani banjir akibat dari hujan deras dan juga jebolnya turap pada Sabtu Sore (23/11).
Adapun pemukiman warga yang terdampak banjir yakni di Perumahan Garden City RW 21, RW 22, dan RW 25, Kelurahan Gebang Raya.
"Saat ini, kita sedang berupaya melakukan penanganan darurat untuk menutup tanggul yang jebol. Pasukan dan tim kita sudah berada di lokasi dan sedang melakukan perbaikan tanggul yang jebol," katanya.
Baca juga: Wali Kota Tangerang sebut keragaman modal bangun identitas budaya