Lebak (ANTARA) -
Pemerintah Kabupaten Lebak Provinsi Banten mempersiapkan Generasi Emas 2045 dengan memiliki sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan bisa bersaing di era globalisasi.
"Sejak sekarang kita harus untuk mempersiapkan generasi emas itu untuk keberlanjutan pembangunan ke depan," kata Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana pada Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Lebak, Hj Tuti Nurasiah di Lebak, Rabu.
Menurut dia, pemerintah daerah terus bersiap diri yang salah satunya menekan stunting karena hal tersebut jika dibiarkan bisa menghambat untuk mencapai tujuan.
Baca juga: Pemkab Lebak gelar Gebyar Klasik III, kolaborasi OPD dan swasta
Oleh karena itu, lanjut dia, pemerintah daerah memiliki komitmen tinggi untuk mempersiapkan generasi emas mulai sekarang dengan bekerja keras melakukan intervensi di antaranya kalangan remaja, calon pengantin, ibu hamil dan pasangan usia subur.
Selain itu juga memberikan tablet tambah darah (TTD) bagi remaja dan ibu hamil agar tidak mengalami Kekurangan Energi Kronis (KEK) dan untuk ibu hamil wajib dilakukan pemeriksaan tenaga dokter dan bidan di fasilitas kesehatan.
Untuk calon pasangan suami harus terdaftar pada aplikasi eksimil BKKBN, sehingga mereka mendapatkan pembinaan dan pembekalan dan edukasi pencegahan stunting dari petugas kesehatan, BKKBN dan Kantor Urusan Agama (KUA) setempat.
Baca juga: Program makan bergizi gratis upaya tekan stunting di Lebak
Begitu juga bagi pasangan usia subur (PUS) wajib menjadi peserta kontrasepsi Program Keluarga Berencana (KB), seperti IUD, Implan, Pil, Suntik dan Kondom agar bisa menunda kelahiran. Sebab, jika ibu itu memiliki anak begitu banyak dan setiap tahun melahirkan persalinan berpotensi stunting.
"Kami meyakini jika sudah tidak ada lagi kasus baru melahirkan stunting dipastikan bisa terwujud Generasi Emas 2045," kata Tuti.
Sementara itu, Pelaksana Harian (PLH) Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak dr Budi Mulyanto mengatakan pihaknya sangat perlu untuk mempersiapkan generasi emas dengan memberikan makanan bergizi gratis (MBG) bagi pelajar juga menyalurkan bantuan makanan tambahan kepada balita dan ibu hamil berupa biskuit, susu dan makanan lainnya di 44 puskesmas di daerah itu.
Pemberian makanan tambahan itu agar meningkatkan kandungan gizi dan protein, sehingga bisa mencegah kekurangan gizi yang bisa menjadi stunting.