Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Banten mendorong pelaku industri kecil menengah (IKM) melakukan ekspor produk apalagi banyak upaya dagang sudah dilakukan.
Analis perdagangan ahli muda bidang perdagangan luar negeri Disperindag Provinsi Banten Ruri M Syaifi kepada Antara di Serang, menyebut pihaknya bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan menggelar export coaching program atau ECP, yang sudah dilakukan dari 2020.
“Jadi setiap tahun atau setiap angkatan kurang lebih 30-40 pelaku usaha. Di dalam ECP itu banyak materi-materi sekiranya ada 8 sesi atau 9 sesi pertemuan, bagaimana cara produk yang baik sampai dengan membantu mempromosikan produk tersebut,” ujar Ruri.
Ruri mengatakan selain ECP, pihaknya juga mendorong pelaku IKM menunjukkan produknya dalam expo-expo. Terakhir, pelaku IKM Banten melakukannya di acara Trade Expo Indonesia di Ice BSD Tangerang beberapa waktu lalu.
Pelaku usaha, menurutnya, telah memanfaatkan momen tersebut untuk mengadakan pertemuan bisnis serta menjalin kecocokan kerja sama.
Baca juga: Briket arang produksi IKM binaan Pemprov Banten ekspor perdana
Baca juga: Briket arang produksi IKM binaan Pemprov Banten ekspor perdana
Sejumlah produk IKM unggulan Banten menjalin kerja sama dan mencapai nota kesepahaman dengan eksportir luar negeri. Diantaranya produk cokelat dengan pengusaha negara Mesir dan Turki, sepatu dari Kabupaten Tangerang dengan pengusaha Argentina dan Afrika Selatan, talas beneng dengan pengusaha Turki. Bahkan emping Serang mendapatkan kerja sama dengan pengusaha Arab Saudi.
Ruri juga mengatakan Disperindag Provinsi Banten saat ini sudah menjadi instansi penerbit Surat Keterangan Asal (SKA), yang akan banyak membantu pelaku usaha.
“Kami melihat masih sangat terbuka sekali karena peranan yang paling penting dari kami adalah mendorong ekspor dari para pelaku usaha, dan masih banyak produk-produk lain yang tentunya menjadi terobosan,” ujar Ruri.
Di tahun depan, Disperindang Provinsi Banten akan kedatangan dari delegasi Libya untuk kerja sama business-to-business. Sebab, Libya merupakan negara di Afrika yang menjadi pusat transit sehingga diharapkan produk-produk IKM Banten bisa menyebar melalui pemerintah Libya.
“Insya Allah kami tetap optimis dengan mendorong upaya-upaya melakukan kerjasama dengan ITPC (Indonesian Trade Promotion Center) kita di luar negeri, juga dengan terutama kedutaan besar dan kadin di luar negeri,” pungkas Ruri.
Baca juga: Disperindagkop Kota Tangerang gelar pelatihan prosedur ekspor bagi UKM
Baca juga: Disperindagkop Kota Tangerang gelar pelatihan prosedur ekspor bagi UKM