"Kemandirian fiskal Kota Serang baru 20 persen atau sekitar Rp300 miliar, tentu yang 80 persennya itu mengandalkan dana transfer dari pusat," kata Nanang, di Serang, Rabu.
Menurutnya berbagai langkah strategis juga telah disiapkan untuk membangkitkan roda perekonomian Kota Serang. Diantaranya dengan melakukan monitoring langsung dan meminta para camat dan lurah untuk lebih mengoptimalkan kewenangan dalam mendongkrak anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD).
"Untuk memaksimalkan pendapatan kami telah meminta para camat dan lurah agar memaksimalkan dan mendongkrak APBD yang dapat dijadikan untuk menyejahterakan warga," katanya.
Baca juga: Penerimaan PBB di Kota Serang capai Rp31 miliar
Baca juga: Penerimaan PBB di Kota Serang capai Rp31 miliar
Nanang mengatakan untuk program dan kegiatan atau belanja yang nanti akan dialokasikan kepada masyarakat itu harus betul-betul dirasakan manfaatnya. Maka pentingnya sektor pendapatan sebagai bagian dari strategi pengelolaan keuangan daerah.
"Jadi prinsip nya pengelolaan keuangan harus efektif, efisien, akuntabel dan bisa dipertanggungjawabkan dan ini perlu jadi perhatian bersama oleh semua organisasi perangkat daerah (OPD)," katanya.
Ia juga menegaskan berkomitmen untuk memperkuat kemandirian fiskal. Salah satu caranya adalah dengan memperkuat kontribusi Pendapatan Asli Daerah atau PAD dalam struktur pendapatan daerah.
Baca juga: BI Banten tarik minat petani milenial lewat modernisasi pertanian
Baca juga: BI Banten tarik minat petani milenial lewat modernisasi pertanian