Sahabat Relawan Indonesia (SRI) merujuk warga Badui yang menderita kasus Tuberkulosis atau TB ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Banten untuk mendapatkan perawatan medis.
"Kita berharap kondisi warga Badui yang teridentifikasi positif TB itu bernama Ayah Sadi (55) kembali sembuh," kata Koordinator SRI Muhammad Arif saat dihubungi di Rangkasbitung, Lebak, Selasa.
Sebelumnya, SRI dua pekan lalu melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap warga Badui dan ditemukan lima warga positif TB, termasuk Sadi warga Sagu Desa Kanekes Kecamatan Leuwidamar Kabupaten Lebak.
Baca juga: Sejumlah anak Badui Dalam disebut butuh obat TBC
Baca juga: Sejumlah anak Badui Dalam disebut butuh obat TBC
Pemeriksaan kesehatan itu melibatkan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Serang dan mahasiswa dari Fakultas Kedokteran Unjani Bandung.
Namun, penderita kasus TB tersebut hingga kini belum mendapatkan pengobatan dari Puskesmas Cisimeut sebagai pendamping kesehatan masyarakat Badui.
Kondisi kesehatan Ayah Sadi semakin memburuk, karena tidak minum obat khusus TB.
"Kami sudah berapa kali menyampaikan kepada petugas puskesmas dan Dinas Kesehatan setempat agar memberikan pengobatan gratis terhadap warga Badui yang positif TB, tetapi pasien itu belum menerima obat," kata Muhammad Arif.
Baca juga: Relawan siap datangkan obat TBC dari luar negeri untuk warga Badui
Baca juga: Relawan siap datangkan obat TBC dari luar negeri untuk warga Badui
Menurut dia, dirinya menerima informasi bahwa kondisi Ayah Sadi semakin memburuk, karena tidak minum obat TB itu.
Para relawan akhirnya menjemput ke rumah Ayah Sadi, Selasa sore untuk dibawa ke puskesmas setempat agar mendapatkan pengobatan, namun petugas medis menyarankan bahwa korban harus dirujuk ke RSUD Banten.
Karena itu, para relawan langsung dengan ambulans membawa ke RSUD Banten untuk menjalani perawatan dan pengobatan.
"Kami merasa lega sekarang sudah menjalani pengobatan dan sesak nafasnya sudah mulai kembali normal," katanya menjelaskan.
Sementara itu Pelaksana Harian (Plh) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lebak Budi Mulyanto mengatakan pihaknya telah menginstruksikan kepada petugas Puskesmas Cisimeut agar segera mengambil obat ke Dinkes di Rangkasbitung untuk pengobatan TBtersebut.
"Kami berharap petugas puskesmas yang memberikan obat kepada warga Badui yang positif tertular TB untuk minum obat selama 6-9 bulan," kata dr Budi.
Baca juga: Cegah tuberkulosis, Dinas Kesehatan Lebak minta warga budayakan PHBS
Baca juga: Cegah tuberkulosis, Dinas Kesehatan Lebak minta warga budayakan PHBS