Sejumlah harga beras level medium di pasar tradisional di Kabupaten Lebak, Banten sejak sepekan terakhir mulai berangsur turun berkisar antara Rp 300 sampai Rp400 per kilogram.
"Kami menilai turunnya harga beras medium itu, karena pasokan melimpah dan panen raya," kata Firman (55) seorang pedagang di kiosnya di pasar Rangkasbitung, Lebak, Rabu.
Penurunan harga beras medium itu dipastikan sampai Oktober 2024, karena panen padi masih berlangsung diberbagai daerah di Kabupaten Lebak.
Baca juga: Harga beras medium di Lebak turun tipis
Baca juga: Harga beras medium di Lebak turun tipis
Untuk beras medium KW 1 dijual Rp13.100 dari sebelumnya Rp13.500 per kilogram, beras medium KW 2 dijual Rp12.300 dari sebelumnya Rp12.600 per kilogram dan beras medium KW 3 stabil Rp11.300 dari semula Rp11.600 per kilogram.
"Kami berharap harga beras menurun karena berdampak terhadap omzet pendapatan relatif normal," katanya menjelaskan.
Herman (60) seorang pedagang di pasar Maja Kabupaten Lebak mengatakan dirinya kini dipasok beras dari berbagai wilayah di Lebak dan Pandeglang karena musim panen raya, sehingga mereka pedagang tidak mendatangkan dari luar daerah.
Baca juga: Bulog Lebak-Pandeglang jamin persediaan beras cukup hingga akhir tahun
Baca juga: Bulog Lebak-Pandeglang jamin persediaan beras cukup hingga akhir tahun
"Kami dua bulan lalu dipasok beras dari luar daerah dengan harga cukup tinggi dengan kisaran Rp270 ribu kapasitas 25 kilogram dibandingkan beras lokal Rp250 ribu," kata Herman.
Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Deni Iskandar mengatakan, pihaknya hingga kini ketersediaan beras lokal melimpah dan terpenuhi karena panen Agustus-September 2024 mencapai 25 ribu hektare.
"Kami minta petani yang sudah panen agar melakukan percepatan gerakan tanam guna mendukung swasembada pangan," kata Deni.
Baca juga: Kendalikan laju inflasi, Pemprov Banten tambah CBP dari insentif fiskal
Baca juga: Kendalikan laju inflasi, Pemprov Banten tambah CBP dari insentif fiskal