Kepolisian Resor (Polres) Lebak, Banten menerjunkan 898 personel untuk mengamankan pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024 baik gubernur dan wakil gubernur Banten serta bupati dan wakil bupati Lebak.
"Semua personil itu disebar di tempat pemungutan suara (TPS) tanpa dipersenjatai," kata Kepala Bagian Operasional Polres Lebak Kompol Eddy Prasetyo di Rangkasbitung, Lebak, Minggu.
Menurut dia, pengamanan Pilkada 2024 itu dimulai dari tahap pendaftaran hingga hari pencoblosan. Selain itu Polres Lebak melaksanakan "Operasi Mantap Praja Maung 2024".
Khusus untuk pengamanan penetapan calon pasangan kepala daerah hingga pengundian nomor urut pasangan hingga deklarasi damai pada 22-24 September, Polres Lebak menurunkan 145 personel.
Adapun 898 personel yang bakal diturunkan untuk pengamanan terdiri dari Polres dan Polsek sebanyak 560 personel serta BKO Polda Banten 250 personel dan BKO Brimob Polda Banten 88 personel.
Baca juga: Bupati Lebak minta ASN jaga netralitas pada Pilkada 2024
Selanjutnya personel termasuk BKO akan menempati pos-pos yang telah ditetapkan dan selanjutnya pada 25 November mengawal dan mendampingi pendistribusian logistik ke 2.062 TPS ke lokasi.
Selanjutnya pada 27 November melakukan pengamanan di masing-masing TPS. Adapun jumlah personel di TPS tergantung indeks kerawanan berdasarkan kajian kepolisian.
Menurut dia, pengamanan Pilkada 2024 itu dimulai dari tahap pendaftaran hingga hari pencoblosan. Selain itu Polres Lebak melaksanakan "Operasi Mantap Praja Maung 2024".
Khusus untuk pengamanan penetapan calon pasangan kepala daerah hingga pengundian nomor urut pasangan hingga deklarasi damai pada 22-24 September, Polres Lebak menurunkan 145 personel.
Adapun 898 personel yang bakal diturunkan untuk pengamanan terdiri dari Polres dan Polsek sebanyak 560 personel serta BKO Polda Banten 250 personel dan BKO Brimob Polda Banten 88 personel.
Baca juga: Bupati Lebak minta ASN jaga netralitas pada Pilkada 2024
Selanjutnya personel termasuk BKO akan menempati pos-pos yang telah ditetapkan dan selanjutnya pada 25 November mengawal dan mendampingi pendistribusian logistik ke 2.062 TPS ke lokasi.
Selanjutnya pada 27 November melakukan pengamanan di masing-masing TPS. Adapun jumlah personel di TPS tergantung indeks kerawanan berdasarkan kajian kepolisian.
Untuk personel yang ditugaskan di daerah sangat rawan konflik dan bencana alam. Ada sembilan TPS yang dinilai rawan konflik sehingga ada empat personel di masing-masing TPS.
Sedangkan, di daerah rawan yang jaraknya jauh dan terpencil tanpa tersentuh jaringan internet di 28 TPS dengan masing-masing 2 personel dan sisa personel itu ditugaskan di TPS aman.
"Personel yang diberi tugas sudah mendapatkan pembekalan untuk mengedepankan persuasif dalam menghadapi permasalahan di lapangan, sehingga pelaksanaan pilkada berlangsung lancar,aman, damai dan kondusif," kata Kompol Eddy Prasetyo menambahkan.
Lebih lanjut Eddy menjelaskan, pihaknya juga menyiagakan pasukan Dalmas dan Brimob jika terjadi kejadian konflik maupun bencana alam.